Energi Mega Persada (ENRG) Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I, Bidik Dana Rp4 Triliun
Penerbitan surat utang ini untuk pembayaran utang ke bank dan lembaga keuangan non bank, serta kebutuhan modal kerja.
IDXChannel - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menerbitkan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Energi Mega Persada Tahap I Tahun 2025.
Penerbitan surat utang ini untuk pembayaran utang ke bank dan lembaga keuangan non bank, serta kebutuhan modal kerja.
Melalui aksi korporasi ini, ENRG dapat mengumpulkan total dana sebesar Rp4 triliun. Adapun perseroan akan menawarkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp500 miliar
"Dana terhimpun akan digunakan untuk pembayaran utang ke bank dan lembaga keuangan non bank, serta kebutuhan modal kerja. Penerbitan Obligasi ini mencerminkan upaya perseroan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan dan operasional, serta prospek bisnis yang menjanjikan," kata Investor Relations ENRG, Herwin W. Hidayat dalam keterangan resminya pada Senin (1/12/2025).
Perseroan akan menawarkan obligasi dalam tiga seri yakni, Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri C dengan jangka waktu 5 tahun. Seluruh obligasi yang ditawarkan akan tercatat pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Herwin menambahkan, aksi korporasi ini sejalan dengan visi ENRG untuk membangun masa depan berkelanjutan melalui keunggulan energi dan sumber daya, serta mencerminkan komitmen ENRG untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan memenuhi kebutuhan energi secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.
Perseroan optimistis prospek bisnis minyak dan gas bumi tetap menjadi pilar utama sistem energi nasional dalam beberapa tahun ke depan, terutama karena faktor permintaan minyak yang diperkirakan naik 139 persen dan gas naik hingga 298 persen sampai dengan 2050.
"Selain itu, perseroan akan tetap fokus pada kegiatan usaha pertambangan minyak dan gas bumi, untuk meningkatkan produksi yang didukung dengan keberhasilan akuisisi beberapa aset baru," kata Herwin.
(NIA DEVIYANA)