Enseval (EPMT) Raup Laba Bersih Rp393 Miliar, Tumbuh 7,5 Persen
PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mencatat kinerja positif dalam enam bulan pertama tahun ini.
IDXChannel - PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mencatat kinerja positif dalam enam bulan pertama tahun ini. Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencetak laba bersih Rp393 miliar, tumbuh 7,5 persen dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp366 miliar.
Corporate Secretary Enseval, Sugianto mengatakan, Enseval membukukan penjualan bersih Rp16,1 triliun pada semester I-2025. Angka ini tumbuh 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,6 triliun.
Penjualan tersebut ditopang oleh tujuh divisi logistik di bawah Enseval, yakni Divisi Barang Konsumsi, Obat Resep Dokter, Obat Bebas, Bahan, Peralatan Kesehatan, Obat Hewan dan Ternak, serta Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan.
Divisi Barang Konsumsi menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan bersih Enseval. Divisi ini mencatatkan penjualan Rp6,07 triliun, turun 2 persen.
"Divisi Obat Dengan Resep Dokter memberikan kontribusi kedua terbesar setelah Divisi Barang Konsumsi dengan kontribusi 34,52 persen," ujarnya lewat keterangan resmi, Selasa (5/8/2025).
"Sampai dengan semester pertama tahun 2025, Divisi Obat Dengan Resep Dokter berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp5,5 triliun atau bertumbuh sebesar 6,85 persen," kata Sugianto.
Kemudian Divisi Obat Bebas mencatat penjualan Rp2,4 triliun (+5,7 persen), Divisi Bahan Baku Rp1,2 triliun (+4,2 persen), Divisi Peralatan Kesehatan Rp760 miliar (+4,2 persen), dan Divisi Obat Hewan dan Ternak Rp28 miliar (+5,2 persen), serta Divisi Jasa Layanan Kesehatan Rp41 miliar (+19 persen).
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 2,5 persen menjadi Rp14,4 triliun, yang mencerminkan margin laba kotor sekitar 8,9 persen atau Rp1,6 triliun.
Namun, usai dikurangi beban operasional, laba sebelum pajak Enseval tersisa Rp507 miliar. Setelah dipotong pajak, laba bersihnya sebesar Rp393 miliar dengan margin 2,4 persen.
Dari sisi neraca, aset Enseval per 30 Juni 2025 mencapai Rp12,2 triliun, naik 6,5 persen. Adapun liabilitas meningkat 22 persen menjadi Rp4,7 triliun dan ekuitas turun menjadi Rp7,49 triliun.
Lonjakan tajam pada liabilitas ini merupakan dampak kenaikan utang usaha yang disebabkan oleh pembelian persediaan untuk memenuhi peningkatan permintaan serta optimalisasi rantai pasok.
"Perseroan menilai kenaikan utang usaha tersebut tidak berdampak signifikan terhadap operasional perseroan," katanya.
(Rahmat Fiansyah)