Era Digital Media (AWAN) Kejar Target Laba Naik 20 Persen di 2023
Era Digital Media Tbk (AWAN) menargetkan pertumbuhan laba 10%-20% hingga akhir tahun 2023.
IDXChannel - Era Digital Media Tbk (AWAN) menargetkan pertumbuhan laba 10%-20% hingga akhir tahun 2023. Selain itu, perseroan juga membidik kenaikan laba bersih hingga dua kali lipat tahun ini.
Per Desember 2022 lalu, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp29,89 miliar, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp28,49 miliar. Sedangkan, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp11,68 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp9,31 miliar.
“Sumber pendapatan kami berasal dari jasa konten SMS premium dan layanan komputasi awan yang sedang kami fokuskan,” kata Direktur AWAN, Shaane Harjani saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023).
Shaane mengatakan, langkah perseroan mencatatkan sahamnya di BEI menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja. Di mana, mayoritas dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk modal kerja termasuk kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan dan pengembangan karyawan untuk mendukung pemasaran, pengembangan produk dan operasional PT Era Awan Digital (EAD).
“Saat ini bisnis kami fokuskan ke Eranyacloud, karena layanan konten SMS pasarnya tidak sebesar jasa layanan komputasi awan,” ujar Shaane.
Sebagai informasi, Era Digital Media resmi melantai di BEI pada Selasa (18/4/2023). Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 750 juta saham atau sebesar 21,83% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 80,00% dana hasil IPO untuk penyetoran modal kepada PT Era Awan Digital (EAD). Dengan rincian, sekitar 70,00% akan digunakan untuk membeli aset berupa 189 server yang akan dilaksanakan di tahun 2023 dan 2024.
Kemudian, sekitar 30,00% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja EAD yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan serta pengembangan karyawan untuk mendukung pemasaran, pengembangan produk dan operasional EAD.
Lalu, sekitar 20,00% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran serta pengembangan karyawan untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.
(SLF)