MARKET NEWS

Erick Thohir Tahan Rencana BSI Mau Rights Issue

Suparjo Ramalan 21/09/2022 10:21 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir meminta manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk bersabar lebih dahulu terkait rencana right issue tahun ini.

Erick Thohir Tahan Rencana BSI Mau Rights Issue (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk bersabar lebih dahulu terkait rencana perseroan melakukan right issue pada kuartal IV-2022.

Erick menilai aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) harus mempertimbangkan dinamika makro ekonomi nasional. Karena itu, dia mencatat penerbitan saham baru akan lebih tepat bila kondisi ekonomi nasional membaik 

"Sabar, kan kondisi makro ekonomi kita harus pas gitu," ungkap Erick saat ditemui wartawan di kawasan Parlemen, dikutip Rabu (21/9/2022). 

BSI memang menargetkan akan menerbitkan 6 miliar saham Seri B dengan nilai Rp500 per saham. Pernyataan pendaftaran hak memesan efek terlebih dahulu disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 mendatang.

"Iya itu (rights issue) untuk meningkatkan permodalan ke kita, di kuartal IV ini (2022)," ungkap Hery saat ditemui di DPR RI. 

Adapun aksi korporasi ini diharapkan akan dapat dilaksanakan dan selesai pada kuartal IV 2022, atau tidak lebih dari 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran kepada OJK.

BSI juga berencana untuk menggunakan seluruh dana dari rights issue ini untuk penyaluran pembiayaan, dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya. 

Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikan atas saham perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 12,73 persen.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mencatat total aset yang dibukukan Bank Syariah Indonesia hingga Juni 2022 mencapai Rp 277 triliun. Sementara ekuitas perusahaan pada periode tersebut menyentuh angka Rp 26 triliun. 

Jumlah aset dan ekuitas BSI ini disampaikan langsung Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI . Menurutnya, dengan jumlah aset tersebut, maka BSI masuk sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. 

"BSI per Juni 2022 aset total Rp 277 triliun dan ekuitas sebesar Rp 26 triliun. Ini merupakan bank syariah terbesar di Indonesia. Dengan menjadi bank terbesar di Indonesia, BSI akan punya peran penting dalam pembangunan perekonomian syariah di Indonesia," tutup Susyanto. (RRD)

SHARE