Erick Thohir Targetkan IPO PHE, Palm Co, dan Sugar Co di Akhir 2023
Initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, dan, Sugar Co IPO ditargetkan bisa terlaksana di akhir 2023.
IDXChannel - Pencatatan saham perdana atau Initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, dan, Sugar Co IPO ditargetkan bisa terlaksana pada akhir 2023. Saat ini proses persiapan melantai di pasar modal tengah dimatangkan Kementerian BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan IPO anak usaha PT Pertamina (Persero) dan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III) di akhir tahun menjadi momentum yang tepat.
Alasannya, karena peningkatan ketahanan energi dan produksi minyak menjadi isu strategis di dalam negeri saat ini.
"Kalau PTPN dan Pertamina, ya kalau bisa tahun ini, kenapa tidak karena ini momentum kita fokus meningkatkan yang namanya energi ketahanan yang kita harus pastikan dan rencana ini tidak lain kan untuk meningkatkan produksi minyak kita," ungkap Erick saat ditemui di gedung DPR RI, Kamis (15/6/2023).
Di sektor minyak dan gas bumi (migas), Erick memastikan produksi minyak di dalam negeri bisa naik 5 persen per tahunnya. Target tersebut harus dibarengi dengan permodalan yang cukup dari PHE.
Karena itu, PHE didorong agar bisa menggunakan dana investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru.
Adapun dalam penawaran umum perdana, entitas Pertamina ini menargetkan dana sebesar USD1,36 miliar atau sekitar Rp20 triliun.
"Rencana ini tidak lain kan untuk meningkatkan produksi minyak kita, kalau bisa 5 persen naik setiap tahun, gas juga kita harus tingkatkan produktivitasnya," ucapnya.
Untuk aksi korporasi Palm Co dan Sugar Co, juga diharapkan mendorong perkembangan industri gula dan kelapa sawit. Erick menilai kedua aspek tersebut tidak saja berhubungan dengan pangan, tetapi juga energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air.
"Sama juga, kita lihat PTPN yang namanya gula itu bagian dari energi juga sekarang, tidak hanya untuk pangan, tapi juga energi, dan ini menjadi tren kalau kita lihat banyak perusahaan minyak yang mengakuisisi perkebunan sekarang di dunia, nah ini yang saya rasa dunia mengharapkan adanya green energy, dan kebetulan kita punya bany
ak potensi," tuturnya.
Adapun PalmCo membidik pendanaan baru di pasar modal senilai Rp5 triliun - Rp10 triliun ketika subholding PTPN III itu berhasil go publik. (NIA)