Erick Thohir Ungkap Alasan Divestasi Saham Vale (INCO) Belum Rampung
Divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID belum rampung hingga saat ini.
IDXChannel - Divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID belum rampung hingga saat ini. Menteri BUMN Erick Thohir pun mengungkapkan alasannya.
Dia mengaku pihaknya masih mempelajari lebih dahulu mengenai divestasi tersebut.
"Mengenai Vale, ada dua yang sedang kita lihat, yaitu soal divestasi seperti apa kuenya karena jangan sampai yang didivestasikan hanya pinggiran saja tetapi yang di tengah tetap dikontrol, terus tidak ada efisiensi untuk kita me-mining ke depan," katanya di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Oleh karena itu, Erick tidak ingin pihaknya selalu mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak untuk dibenarkan.
"Jadi saya harus pelajari dulu," ujar Erick.
Dia pun mengaku terbuka soal divestasi saham INCO tersebut. Seperti diketahui, jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025 maka Vale harus kembali mendivestasikan sahamnya ke MIND ID.
"Kalau mengenai akuisisi saham ya kita terbuka kemarin kan sampai 34 persen tidak 51 kita terbuka. Tapi jangan sampai yang didivestasi ini sebuah kesetengahhatian," tuturnya.
"Ya jadi itu kita sedang pelajari mengenai hal-hal Vale. Kita mendorong kerja sama Vale dengan Ford dengan Volkswagen. Tapi juga kita jangan menutup mata kalau memang divestasi Vale itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara tapi kalau ownership kita oke ya, kita cari hal positif," tutur Erick.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan kementeriannya sudah menyeelsaikan proses pelepasan saham INCO dan menunggu finalisasi Kementerian BUMN.
"Tinggal finalisasi dengan Kementerian BUMN. Kalau dari Kementerian ESDM sudah tidak ada masalah," ucap Arifin ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/10/2023) lalu.
Dia menuturkan, pihaknya akan memberikan izin apabila semua persyaratan telah terpenuhi.
"Kan saya sudah bilang, kalau semua persyaratannya sudah dipenuhi iya akan dikasih. Tapi kan itu masih ada di BUMN," ujarnya.
(RNA)