MARKET NEWS

Eropa Kekurangan Pasokan Minyak Nabati, Harga CPO Kembali Melambung

Dinar Fitra Maghiszha 07/03/2022 13:41 WIB

Harga CPO kembali melambung tinggi, pasalnya saat ini negara-negara di Eropa sedang kekurangan pasokan minyak nabati.

Eropa Kekurangan Pasokan Minyak Nabati, Harga CPO Kembali Melambung (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit kembali melambung tinggi, pasalnya saat ini negara-negara di Eropa sedang kekurangan pasokan minyak nabati.

Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia pukul 13:07 WIB, harga CPO kontrak Maret 2022 naik 3,39 persen di MYR7.010 per ton.

Kontrak April 2022 menguat 3,27 persen di MYR6.806 per ton, kontrak teraktif Mei 2022 melesat 2,69 persen di MYR6.445 per ton, dan kontrak Juni 2022 menanjak 2,03 persen di MYR6.170 per ton.

CPO kompak rebound, setelah dihantam tekanan jual pada sesi sebelumnya. Kenaikan siang ini merupakan respons pasar komoditas atas isu ketatnya pasokan minyak nabati di tengah konflik Rusia dan Ukraina.

"Harga minyak sawit secara umum terlihat diperdagangkan pada level tertinggi bulan ini, koreksi yang terjadi diperkirakan datang dari gangguan permintaan," kata Head of Research Sunvin Group, Anilkumar Bagani, dilansir Reuters, Senin (7/3/2022).

Bagani menilai pasar minyak nabati masih terus memanas, dipicu oleh kondisi pasar yang ketat menyusul penurunan stok minyak kedelai dan minyak lobak dari Amerika Serikat dan Kanada.

Sementara itu, stok minyak biji matahari juga sedang berjuang untuk mempertahankan nilai ekspornya di tengah serangan Rusia ke Ukraina.

Kelompok Industri Minyak Nabati (FEDIOL) mencatat agresi militer Rusia telah menghentikan pengiriman minyak bunga matahari Ukraina ke Uni Eropa, yang biasanya mewakili sekitar 200.000 ton per bulan.

Stok yang rendah di Eropa, membuat permintaan minyak nabati dari Asia meningkat. Survei Reuters memperkirakan stok minyak sawit Malaysia pada akhir Februari bakal turun 11,4 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,38 juta ton.

Ini terjadi karena produksi yang rendah selama empat bulan berturut-turut sementara angka ekspor terus melonjak.

Selain di bursa Malaysia, harga kontrak teraktif minyak kedelai di Bursa Dalian China turun -1,2 persen, sementara kontrak CPOnya juga merosot -2 persen. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 2 persen.

Harga CPO diperkirakan akan terus menanjak, yang membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel. (RAMA)

SHARE