Estika (BEEF) Yakin Kehadiran Cold Storage Dongkrak Pendapatan
PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) optimistis keputusan membangun cold storage baru di Subang, Jawa Barat akan berdampak positif pada kinerja keuangan.
IDXChannel - PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) optimistis keputusan perseroan membangun gudang pendingin (cold storage) baru akan berdampak positif pada kinerja keuangan.
Perusahaan yang memiliki merek dagang Kibif ini membangun cold storage di atas lahan seluas 21 hektare (ha) di Subang, Jawa Barat. Keterbatasan kapasitas gudang yang ada mendorong BEEF membangun fasilitas yang baru.
Direktur Utama BEEF, Imam Wibowo menilai, pembangunan fasilitas cold storage baru sangat diperlukan karena keterbatasan kapasitas.
"Perusahaan selama ini menyewa cold storage luar karena kapasitas terbatas," katanya dikutip Minggu (23/11/2025).
Selain itu, menurut Imam, cold storage yang baru juga memiliki lokasi yang sangat strategis di mana jarak antara fasilitas dan pintu tol hanya 10 menit. Bahkan, gudang beku ini lebih unggul dibandingkan para kompetitor yang jaraknya mencapai 30-60 menit dari pintu tol.
"Jadi untuk kemudahan distribusi, terutama untuk keluar kota, dan efisiensi biaya dibanding menyewa fasilitas pihak lain," ujarnya.
Dia meyakini cold storage yang juga akan mendukung langkah perseroan melakukan ekspansi distribusi di Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan begitu, keberadaan cold storage baru ini tidak hanya mendukung efisiensi, melainkan juga penjualan.
Secara teknis, cold storage baru milik BEEF ini memiliki 17 kamar (chamber) di mana 15 di antaranya digunakan oleh perseroan untuk menyimpan daging. Adapun sisanya disewakan ke pihak ketiga, termasuk jika penggunaan untuk internal lebih rendah. Bahkan, saat ini satu chamber disewakan ke mitra BEEF.
Imam menjelaskan, cold storage ini juga dibangun dalam rangka menyelaraskan dengan rencana perseroan meningkatkan kapasitas produksi melalui impor sapi. Pada 2025, BEEF berencana menyelesaikan impor 12.300 sapi bakalan dan 120 sapi indukan untuk penggemukan.
“Tahun depan kami telah mendapatkan izin teknis dari Kementerian Pertanian untuk mengimpor 15.000 ekor. Kita akan memasukkan dan mengeluarkan 1.250 ekor sapi per bulan, sehingga stok terus berputar” ujar Imam.
Hingga kuartal III-2025, Estika membukukan pendapatan sebesar Rp5,02 triliun, melesat 90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp2,64 triliun. Adapun laba kotor tercatat Rp293 miliar, naik 84 persen dari Rp159 miliar.
(Rahmat Fiansyah)