Euforia Lonjakan Harga Komoditas Bawa IHSG ke Zona Hijau
IHSG menguat 49,4 poin (0,81 persen) pada perdagangan hari ini, yang membuat IHSG berada di level 6.162,554 dan ditutup di zona hijau.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 49,4 poin (0,81 persen) pada perdagangan hari ini, yang membuat IHSG berada di level 6.162,554 dan ditutup di zona hijau.
Penutupan hari ini membawa performa indeks berada di lajur positif selama sepekan (0,89 persen), sebulan (1,18 persen), dan year to date (3,07 persen), meskipun kinerja enam bulan terakhir masih negatif (-2,92 persen).
Meskipun dibuka melemah di 6.100,8 dan meninggalkan level psikologisnya di 6.086,2 indeks mampu tampil cemerlang dengan bergerak menguat hingga mencapai titik tertingginya di 6.162,5.
Adapun sebanyak 262 emiten menguat, 270 melemah, dan sisanya 125 stagnan dengan nilai transaksi mencapai Rp14 triliun dari 27,3 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi mengatakan pergerakan indeks hari ini didorong oleh euforia kenaikan harga komoditas yang mendongkrak kinerja saham-saham pertambangan sehingga membuat indeks berada di jalur positif.
"Pergerakan hari ini kurang lebih didorong oleh sentimen komoditas yang kita lihat beberapa hari terakhir menjadi leading pergerakan saham, khususnya di BEI, dan memang beberapa sektor yang terdampak dari kenaikan harga komoditas sudah naik cukup signifikan untuk pekan ini, kurang lebih didorong oleh euforia harga komoditas dan akan jadi sentimen untuk pasar kita ke depannya," kata Audi dalam 2nd Session Closing, Rabu (29/9/2021).
Audi menganalisa bahwa perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan komoditas global bakal mendapat imbas baik dalam kinerja perusahaan.
"Kita tahu juga, pendapatan perusahaan di Indonesia juga ditopang dari sektor komoditas, seiring dari kenaikan harga komoditas itu saya pikir akan mendongkrak laba perusahaan," tuturnya.
Berkomentar ihwal kenaikan yield treasury Amerika Serikat dan kasus krisis utang Evergrande, Audi menyatakan bahwa keduanya masih juga menjadi sentimen di bursa Asia.
"IHSG kita sebenarnya belum ada konfirmasi apakah bisa melanjutkan uptrendnya sejak Maret lalu. Kalau kita lihat sentimen cukup besar saat ini khususnya investor Indonesia memang lebih ke arah pergerakan ekonomi Amerika Serikat," terangnya.
Audi meyakini indeks bakal tembus di sekitar 6.300-6.400 hingga akhir tahun 2021.
"Sampai akhir tahun, target sampai bulan Desember 2021, di sekitar 6.300-6.400 untuk target netral bukan terlalu optimis. Ini sangat realistis," tandasnya.
Untuk diketahui, aktivitas investor asing hari ini relatif besar. Akumulasi pembelian bersih asing mencapai Rp1,69 triliun, dengan rincian Rp682,76 miliar di pasar reguler, dan Rp1,01 triliun di pasar negosiasi-tunai.
Dari total dana transaksi sebesar Rp14 triliun, asing mengeksekusi sebesar 24,20 persen, sedangkan investor domestik masih mendominasi pasar sejumalh 75,80 persen.
Selain IHSG, sejumlah bursa di kawasan Asia lainnya juga bergerak variatif seperti: N225 (-2,12 persen), STI (0,12 persen), KOSPI (-1,22 persen), dan HSI (0,52 persen).
(RAMA)