Ex Date Dividen, Saham PGAS Anjlok 9 Persen
Saham emiten PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) turun tajam pada lanjutan sesi I, Senin (10/6/2024) seiring memasuki ex date dividen.
IDXChannel – Saham emiten PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) turun tajam pada lanjutan sesi I, Senin (10/6/2024) seiring memasuki ex date dividen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.29 WIB, saham PGAS ambles 9,43 persen ke Rp1.440 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp53,15 miliar dan volume 36,65 juta saham.
Anjloknya saham PGAS membuat investor yang membeli saham tersebut saat cum date (kemarin)—terutama karena fear of missing out (FOMO)—mengalami jebakan dividen (dividend trap), yakni ketika suatu saham tampak menggiurkan dengan dividend yield atau imbal hasil dividen tinggi tetapi harganya ambles pasca cum-date (saat ex date).
Biasanya, penurunan harga saham usai cum date cenderung sebesar atau mendekati yield dividennya.
Sebelumnya, subholding Gas Pertamina tersebut akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar USD222,5 juta atau sekitar Rp3,6 triliun.
Jumlah itu setara 80 persen dari laba bersih perseroan yang mencapai USD278,1 juta. Manajemen PGAS juga telah menetapkan nilai dividen per saham (dividend per share/DPS) sebesar Rp148,3 per saham.
Dengan harga saham PGAS saat ini di kisaran Rp1.590, maka imbal hasil dividen mencapai 9,3 persen. Angka yang menggiurkan lantaran hanya ada 40-an emiten yang menawarkan dividend yield di atas 9 persen.
Sepanjang 2023, PGAS meraup laba bersih USD278 juta, lebih rendah dibandingkan 2022 yang menembus USD326 juta.
Laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan perseroan yang mencapai USD 3,64 miliar, tumbuh dibandingkan 2022 yang sebesar USD3,56 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.