MARKET NEWS

Fakta Baru sebelum IPO,  Bos PGE: Konsolidasi dengan Geo Dipa Tidak Dilanjutkan

Atikah Umiyani/MPI 01/02/2023 18:30 WIB

Menurut Bos PGE, Ahmad Yuniarto, konsolidasi dengan Geo Dipa tidak dilanjutkan lebih dahulu sesuai arahan Kementerian BUMN dan stakeholders.

Fakta Baru sebelum IPO,  Bos PGE: Konsolidasi dengan Geo Dipa Tidak Dilanjutkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat berwacana menggabungkan anak-anak usaha BUMN. Salah satunya Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan anak usaha PT (PLN) dan PT Geo Dipa Energi.

Namun, rencana tersebut terancam batal. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yuniarto dalam acara Press Conference Penawaran Umum Perdana Saham PGE Tbk di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

"Terkait konsolidasi dengan Geo Dipa, kita selalu mengikuti arahan dari program-program stakeholder kita, dalam hal ini Kementerian BUMN untuk program konsolidasi untuk sementara tidak dilanjutkan lebih dahulu," jelas Ahmad.

Pria yang akrab disapa AY mengatakan pihaknya pun saat ini lebih fokus melaksanakan kegiatan unlock value dan pengembangan panas bumi.

Sebelumnya, Erick Thohir pada 2022 lalu menyatakan rencana merger atau penggabungan anak usaha kedua BUMN itu masih dalam tahap pembahasan. Katanya, penggabungan tersebut akan dilakukan usai PGE melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Erick menegaskan proses merger bisa dilakukan bila adanya perbaikan kinerja anak usaha PLN dan Pertamina. "Kita perbaikan dulu Pertamina-nya dengan tadi melakukan aksi korporasi, lalu kelihatan kinerjanya, bisa saja digabungkan atau sama sama dikembangkan, itu ada opsi- opsinya," jelasnya.

Ia menilai konsolidasi anak usaha atau sub holding Pertamina dan PLN yang bergerak di sektor geothermal dengan Geo Dipa akan memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam sektor geothermal.

"Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi ini Geo Dipa yang berada di bawah Kemenkeu. Memang ini perlu waktu, saya inginnya tahap awal memergerkan ini menjadi satu kesatuan," terangnya.

Dengan penggabungan tersebut, Erick optimistis pengembangan geothermal bakal jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan digarap oleh masing-masing BUMN secara mandiri.

(FRI)

SHARE