MARKET NEWS

FIABCI Summit Pertama Digelar di Indonesia, REI Tawarkan Investasi Rp68 Triliun

Fahmi Abidin 07/12/2018 18:00 WIB

Dalam ajang tahunan FIABCI Global Business Summit 2018, REI menawarkan investasi sebesar Rp68 triliun.  

FIABCI Summit Pertama Digelar di Indonesia, REI Tawarkan Investasi Rp68 Triliun. (Foto: Idxchannel.tv)

IDXChannel - Tahun ini Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dari Federasi Real Estat Dunia (The International Real Estate Federation/FIABCI) Global Business Summit 2018 yang digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali International Convention Center. Dalam ajang tahunan ini, REI menawarkan investasi sebesar Rp68 triliun.  

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) yang juga Presiden FIABCI Asia Pasifik, Soelaeman Soemawinata menyatakan ada 56 proyek dari 17 pengembang anggota REI dengan total minimum investasi yang ditawarkan mencapai Rp68 triliun.

Melihat dari antusiasme dan proyek yang ditawarkan, REI turut pula mengundang kelompok usaha besar dari tiga negara yaitu Hongkong, Korea dan Jepang.

Disebutkan Soelaeman, agenda FIABCI ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian bangsa dengan menarik investasi asing masuk ke Indonesia, memberikan masukan pendapatan pajak bagi daerah dan negara, membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan memberikan peningkatan kualitas lingkungan pemukiman yang lebih baik.

“Inilah peran yang kami coba untuk terus usahakan yakni REI sebagai Lokomotif Ekonomi Nasional,” imbuh Soelaeman.

Sekadar informasi, acara ini dihadiri para peserta dari 72 negara yang terdiri dari pengembang, lembaga internasional, konsultan serta perorangan yang mencapai lebih dari 600 orang. Turut hadir pula setidaknya 1.000 anggota REI (Real Estat Indonesia) dari berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk pertama kalinya FIABCI diadakan di luar Benua Eropa, tepatnya di Bali, Indonesia dengan mengangkat tema “Affordable Housing and International Tourism Development".

Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah event tahunan ini juga tidak sembarangan karena masyarakat dunia tertarik dengan isu rumah sederhana bersubsidi yang menjadi program pemerintah dan sukses dilaksanakan.

Selain itu, agenda penting lainnya di ajang ini adalah Investment Forum dan Business to Business (B to B) Meeting, yang merupakan kegiatan dirancang untuk menawarkan kerja sama proyek properti dengan para investor asing yang hadir pada forum tersebut. Sedikitnya 150 investor global potensial sudah terkoneksi dengan forum bergengsi ini.

Penawaran investasi kepada asing diungkapkan Soelaeman bukan sekadar isu bagi target market kelas atas. “Tidak hanya menawarkan investasi sektor resort saja, namun juga menawarkan properti hunian untuk kelas menengah dan sudah banyak perusahaan asing yang menyasar hunian kelas menengah bawah,” katanya.

Eman menambahkan, pihaknya mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus memperbaiki dan mempermudah proses perizinan yang sampai saat ini masih menjadi kendala bagi pengembangan sektor properti dan pariwisata.

“Sampai saat ini, mayoritas lebih dari 95 persen perizinan menjadi kendala. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah,” pungkasnya. (*)

SHARE