Fundamental Ekonomi Cemerlang, Kok Rupiah Terus Keok?
Mata uang Rupiah dalam sepekan terakhir terus mengalami tekanan terutama terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga nyaris menembus Rp15.000.
IDXChannel- Mata uang Rupiah dalam sepekan terakhir terus mengalami tekanan terutama terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat rupiah nyaris tembus Rp15.000.
Senior Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk, Branko Windoe mengatakan pelemahan yang terjadi sekarang ini terutama disebabkan oleh faktor dolar yang kuat. Namun rupiah sendiri ada di posisi fundamental yang cukup cemerlang.
"Tetapi rupiah sendiri ada di posisi yang bagus, kita ada surplus neraca perdagangan, surplus current account, kita beruntung beberapa komoditas utama dunia sedang harganya naik ini kita punya," kata Branko dalam Market Review IDX, Rabu (6/7/2022).
Menurut Branko, Indonesia punya ekspor yang saat ini harganya naik dengan menimbulkan surplus. Faktor itu tentunya positif terhadap rupiah.
"Tetapi memang faktor-faktor yang kita punya itu tentu semua negara lain belum punya jadi secara komoditas negara-negara besar seperti Euro belum punya jadi cukup terpukul dengan harga komoditas," jelasnya.
Dengan demikian, mata uangnya terhadap rupiah juga menguat. Branko juga membeberkan bahwa mata uang kawasan juga melemah terhadap rupiah.
"Jadi kita lihat rupiah secara fundamental secara nilai perdagangan itu bagus sekali," katanya.
Di sisi lain, Amerika giat menaikkan suku bunga sehingga dolar AS menarik bagi global, sehingga membuat rupiah sering koreksi.
Secara historis, value rupiah sudah tercermin hari ini karena Indonesia punya neraca yang surplus. Budget pemerintah, lanjut Branko, juga membaik dan menuju tren penurunan.
"Untuk ke depan tren ini terus berlanjut, karena ekonomi kita berputar, tendensi impor kita juga bertambah, di kemudian hari juga demand-nya besar," kata Branko.
(FRI)