MARKET NEWS

GAIA Batal Akuisisi Fox Logger (IOTF), Ini Penyebabnya

Rahmat Fiansyah 05/09/2025 06:25 WIB

PT Gaia Artha Dinamic (GAIA) membatalkan rencana akuisisi terhadap PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF).

PT Gaia Artha Dinamic (GAIA) membatalkan rencana akuisisi terhadap PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF). (Foto: Dok. Fox Logger)

IDXChannel - PT Gaia Artha Dinamic (GAIA) membatalkan rencana akuisisi terhadap PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF). Negosiasi antara pihak penjual dan pembeli menemui jalan buntu.

Direktur Utama GAIA, Aldrian Suwardi Chandra mengatakan, pada 3 September 2025, GAIA telah memberikan penawaran akhir kepada Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono untuk mengambil alih IOTF.

"Pada hari Kamis, 4 September 2025, Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono menolak nilai penawaran akhir tersebut melalui surat tertulis," katanya lewat keterbukaan informasi, Jumat (5/9/2025).

"Dengan demikian, rencana pengambilalihan saham mayoritas PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) menjadi batal," ujar Aldrian.

Sebelumnya, GAIA mengumumkan rencana untuk mengambil alih 2,61 miliar saham IOTF atau setara dengan 49,38 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan. Saham yang diakuisisi tersebut milik pemegang saham pengendali, Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono.

Kedua belah pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada Juni 2025. Setelah diteken, pihak pembeli melakukan uji tuntas (due diligence) sebelum menentukan harga penawaran kepada pihak penjual. Pada fase inilah, tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

IOTF merupakan perusahaan distributor GPS kendaraan yang melaksanakan penawaran perdana saham (initial public offering atau IPO) pada 2023. Perusahaan ini kemudian dilirik oleh Aldrian melalui GAIA.

Aldrian adalah Co-Founder PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI). Perusahaan ini bergerak di sektor media berbasis web portal seperti Suara.com, Matamata.com, Himedik.com, dan Mobimoto.com.

Harga saham IOTF saat ini berada di level Rp102. Dalam tiga bulan terakhir, harganya turun 56 persen meski sempat mencetak level tertinggi tahun ini di Rp264 merespons kabar akuisisi.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE