Gandeng Investor China, Futura Energi (FUTR) Mulai Garap Proyek PLTS 130 MW di Bali
Kerja sama tersebut melibatkan dua perusahaan besar asal China yang dikenal memiliki kemampuan finansial kuat dan pengalaman teknologi di bidang energi.
IDXChannel - PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) secara resmi menandatangani kerja sama strategis dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd dan PT Hypec International untuk pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali sebesar 130 Megawatt (MW).
Direktur Utama FUTR Tonny Agus Mulyanto mengatakan, kerja sama tersebut melibatkan dua perusahaan besar asal China yang dikenal memiliki kemampuan finansial kuat dan pengalaman teknologi di bidang energi terbarukan.
Kolaborasi ini menandai langkah awal ekspansi FUTR di sektor energi terbarukan, sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission pada 2060.
“Kita menggandeng perusahaan China yang sudah berpengalaman mengerjakan dan menyelesaikan beberapa proyek. Dari sisi finansial kita disokong Zhejiang, sedangkan EPC didukung Hypec yang juga sudah punya beberapa proyek di Indonesia,” ujar Tonny usai Penandatanganan Kerjasama di Jakarta.
Menurut Tonny, proyek PLTS di Bali memiliki kuota sekitar 130 megawatt (MW) yang akan digarap secara bertahap. FUTR kini tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali untuk menentukan titik-titik lokasi pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan tata ruang dan potensi setempat.
“Tahap awal kami fokus dulu menentukan lokasi bersama Pemda. Setelah itu baru masuk tahap pre-feasibility study (pre-FS) dan perizinan,” tutur dia.
Tonny menambahkan, nantinya FUTR akan membentuk anak usaha khusus untuk menangani operasi dan pemeliharaan proyek PLTS tersebut. Ia menargetkan tahapan dokumentasi, studi kelayakan, dan perizinan rampung pada semester pertama 2026, sehingga proyek dapat segera memasuki fase konstruksi.
“Tahun depan kami mulai dengan tahap dokumentasi dan perizinan. Setelah semuanya
lengkap, baru masuk ke tahap groundbreaking,” katanya.
Sementara dari sisi investasi, Tonny menegaskan bahwa proyek ini akan disesuaikan dengan ketentuan tarif yang diatur dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan.
“Investasi harus menyesuaikan tarif jual listrik yang sudah diatur pemerintah. PLTST terbukti workable dan manageable seperti di Cirata, jadi kami optimistis proyek ini juga bisa berjalan baik,” kata Tonny.
Lebih lanjut ia menambahkan, FUTR optimistis proyek Bali dapat menjadi benchmark PLTS modern yang efisien dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.
"Kerja sama ini diharapkan menjadi model sinergi antara perusahaan Indonesia dan China dalam mempercepat transisi energi bersih di Tanah Air," kata dia.
Acara penandatanganan kerja sama yang digelar di Ayana Hotel Jakarta pada Selasa (21/10/2025) tersebut turut dihadiri oleh para pimpinan perusahaan, termasuk Presiden Direktur Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd Zhang Lianghua, Presiden Direktur PT Hypec International Mr. Yan, Presiden Direktur PT Futura Energi Global Tbk Tonny Agus Mulyanto, beserta Komisaris Utama PT Ardhantara Anggara Suryawan dan disaksikan oleh Komisaris Utama PLN Burhanuddin Abdullah.
(kunthi fahmar sandy)