Garuda (GIAA) Perpanjang Napas Lewat PKPU, Mampukah Sehatkan Keuangan?
Langkah Garuda (GIAA) setelah PKPU bakal menjadi sorotan. Mampukah Perseroan menyelesaikan utang senilai Rp 142 triliun dan kembali menyehatkan keuangannya?
IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bisa bernapas lega di tengah lilitan utang yang menumpuk. Itu lantaran 97,46 persen kreditur menyepakati proposal perdamaian dalam tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Meski begitu, langkah Garuda Indonesia selanjutnya bakal menjadi sorotan. Mampukah Perseroan menyelesaikan utang senilai Rp 142 triliun dan kembali menyehatkan keuangannya?
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, optimistis emiten bersandi GIAA itu mampu menyelesaikan tumpukan utang dan membenahi keuangan yang babak belur.
"Dengan kesepakatan ini Garuda punya kesempatan untuk menyehatkan kondisi keuangan Garuda. Saat ini kinerja keuangan Garuda Masih sangat sulit dengan beban utang yang sudah lebih dari 142 triliun," ungkap Piter saat dihubungi, Senin (20/6/2022).
Meski begitu, Piter menilai Garuda Indonesia harus melakukan terobosan baru agar mendorong kinerja keuangannya. Pasalnya, pemulihan kinerjanya cukup membutuhkan waktu panjang.
"Tetapi dibalik kesepakatan dan hasil PKPU tersebut, Hal positifnya adalah adanya kepercayaan kreditur akan masa depan Garuda. Kreditur masih sangat percaya bahwa Garuda sebagai maskapai penerbangan terbaik dan kebanggaannya masyarakat Indonesia memiliki prospek usaha yang sangat baik. Garuda mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan rakyat Indonesia," kata Piter.
Piter mengungkapkan kesepakatan dan hasil PKPU memberikan napas kepada Garuda. Ini juga menjadi bukti bahwa kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir mampu meyakinkan para kreditur.
Pasca hasil PKPU, lanjut dia, Kementerian BUMN dan Garuda segera menyusun langkah-langkah strategis yang bisa menyehatkan keuangan perusahaan.
"Modal besar Garuda adalah kepercayaan dan dukungan Masyarakat Indonesia. Tidak sulit memperbaiki Garuda asalkan konsisten. Memang butuh waktu. Strategi utamanya adalah meningkatkan efisiensi Dan fokus pada pasar dalam negeri," pungkasnya. (FRI)