MARKET NEWS

Gelaran IPO Dimulai, Brigit Biofarmaka (OBAT) Kantongi Hak Paten Produk

Dinar Fitra Maghiszha 03/01/2025 12:33 WIB

Sejalan dengan proses IPO, manajemen OBAT mengumumkan paten dua produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina.

Gelaran IPO Dimulai, Brigit Biofarmaka (OBAT) Kantongi Hak Paten Produk (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penawaran umum perdana saham (IPO) produsen produk herbal, kosmetik, dan botanikal, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) mulai digelar hari ini, Jumat (3/1/2024).

Sejalan dengan proses IPO, manajemen OBAT mengumumkan paten dua produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina. 

Sertifikat tersebut dikeluarkan pada 29 Desember 2024 oleh Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum.

Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi Is Heriyanto mengatakan susu spirulina merupakan pengganti susu sapi untuk asupan nutrisi setiap hari, sementara neoalgae spirulina merupakan suplemen Algae penambah nutrisi untuk penurunan stunting pada balita. 

Hak paten tersebut atas nama Algaepark Indonesia Mandiri yang merupakan subsidiary Brigit Biofarmaka Teknologi, yang merupakan perusahaan bioteknologi budidaya mikroalga air tawar yang pertama di Indonesia,” kata Heriyanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Pengembangan Spirulina, ujar Is, dimulai sejak 2013 dan pihaknya optimis produk tersebut akan diterima baik oleh pasar.

“Kami yakin kehadiran susu spirulina dan neoalgae spirulina akan berkontribusi untuk kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia dan turut memperkuat lini bisnis perusahaan,” ujarnya, Rabu (1/1/2025).

Spirulina adalah ganggang berukuran mikroskopis, berwarna hijau-kebiruan, berfotosintesis seperti tumbuhan, dan mengandung protein 55-70 persen mineral, vitamin, serta antioksidan tinggi.

Sebagai catatan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) telah menetapkan harga perdana IPO senilai Rp350 per saham, dengan potensi fundraising mencapai Rp59,5 miliar.

Adapun saham yang ditawarkan berjumlah 170.000.000 saham atau 28,33 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, waran seri 1 juga akan diterbitkan sebanyak 85.000.000 lembar atau 19,77 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.

Keseluruhan perolehan dana dari hasil IPO dan pelaksanaan waran dipergunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.

(DESI ANGRIANI)

SHARE