Geliat Tiga Saham Grup Bakrie, DEWA Tembus Level Rp500
Saham emiten Grup Bakrie, yang juga terafiliasi dengan Grup Salim, menggeliat dalam dua hari terakhir, melanjutkan momentum positif belakangan ini.
IDXChannel – Saham emiten Grup Bakrie, yang juga terafiliasi dengan Grup Salim, menggeliat dalam dua hari terakhir, melanjutkan momentum positif belakangan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/12/2025), pukul 11.06 WIB, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melambung 11,35 persen ke Rp510 per unit, level tertinggi dalam lebih dari 15 tahun. Nilai transaksi jumbo, tercatat mencapai Rp 1,17 triliun.
Sehari sebelumnya, saham DEWA ditutup melejit 11,17 persen. Dengan ini, saham DEWA mendaki 47 persen dalam sebulan dan terbang 355 persen sepanjang 2025.
Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menilai, dalam riset pada 19 November 2025, DEWA memasuki 2025 dengan kondisi lebih solid setelah restrukturisasi besar yang mencakup konversi utang Rp1,4 triliun dan pinjaman sindikasi baru Rp2,6 triliun. Langkah ini menurunkan leverage sekaligus memperkuat modal kerja untuk ekspansi.
DEWA kini bergerak dari pemulihan margin menuju percepatan laba, dengan target pertumbuhan pendapatan dua digit dan margin EBITDA kembali di atas 25 persen.
KISI menilai pendorong utamanya adalah program internalisasi armada, yang akan meningkatkan porsi pekerjaan internal dari 46 persen pada 2024 menjadi hampir 80 persen pada 2026. Setiap kenaikan 10 persen internalisasi diproyeksikan menambah 600-700 bps margin EBITDA.
Perseroan juga memperluas diversifikasi mineral lewat PT Gayo Mineral Resources (GMR), yang menggarap prospek tembaga-emas di Aceh. KISI menilai inisiatif ini membuka peluang pertumbuhan baru di aset non-batu bara ber-margin lebih tinggi serta memperkuat posisi DEWA sebagai kontraktor multikomoditas.
Sebelumnya, menurut keterbukaan informasi, DEWA berencana membeli kembali sahamnya di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi tajam. Aksi buyback ini dilakukan tanpa perlu persetujuan RUPS, sesuai ketentuan POJK 13/2023, POJK 29/2023, serta surat OJK tertanggal 17 September 2025.
Perseroan menetapkan periode buyback pada 19 November 2025 hingga 19 Februari 2026. Emiten jasa penunjang pertambangan ini menyiapkan dana maksimal Rp1,66 triliun dari kas internal, dengan target pembelian hingga 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Manajemen menilai aksi buyback tidak akan mengganggu kinerja maupun likuiditas perusahaan. Dengan skenario buyback penuh, laba per saham (EPS) diproyeksikan meningkat dari Rp4,13 menjadi Rp4,59.
Buyback dapat dilakukan bertahap atau sekaligus, dan dapat dihentikan jika dana telah habis, periode berakhir, atau perseroan memutuskan untuk menghentikannya. Harga pembelian akan mengikuti ketentuan kewajaran sesuai POJK 29/2023.
Selain DEWA, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkerek 5,56 persen ke Rp266 per unit dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tumbuh 4,94 persen.
Sementara, sejumlah saham Bakrie lainnya melemah, seperti BRMS terkoreksi 0,52 persen, ENRG minus 1,05 persen, dan VKTR tergerus 1,40 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.