MARKET NEWS

‘Gembok’ Dibuka Setelah Dua Tahun, Saham TELE Kena ARB

Melati Kristina - Riset 08/06/2022 12:35 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pencabutan suspensi terhadap saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di seluruh pasar sejak Selasa (7/6).

‘Gembok’ Dibuka Setelah Dua Tahun, Saham TELE Kena ARB. (Foto: MNC Media)

IDXCHannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pencabutan suspensi terhadap saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di seluruh pasar sejak Sesi I Perdagangan Efek pada Selasa (7/6/2022).

Asal tahu saja, suspensi merupakan penghentian sementara perdagangan suatu saham di bursa efek.

Dalam keterbukaan informasi, BEI mengumumkan pencabutan suspensi tersebut salah satunya berdasarkan pada Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00009/BEI.PP2/06-2020 tanggal 10 Juni 2020 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek TELE.

“Sehubungan dengan telah dipenuhinya kewajiban perseoran, maka Bursa mencabut penghentian sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE01CCN2, TELE01BCN3, TELE02CN2) di seluruh pasar,” tulis pengumuman yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/6/2022), dikutip IDXChannel, Rabu (8/6).

Pemenuhan kewajiban yang disebutkan termasuk penyampaian informasi terkait Putusan Perdamaian No 147 atas PKPU PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, restrukturisasi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 Seri C, Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Tahun 2017 Seri B dan Obligasi Berkelanjutan II Tiphone Tahap II Tahun 2019 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), serta penyampaian Laporan Hasil Public Expose Insidentil.

Pada 5 Juni 2020, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat dari idBB+ menjadi level idCCC terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tiphone Tahun 2019 senilai maksimum Rp 1,44 triliun. Adapun obligasi tersebut akan diterbitkan selama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran pada 28 Januari 2019 hingga 28 Januari 2021.

Kemudian, per 10 Juni 2020 lalu, bursa menghentikan sementara perdagangan efek TELE karena keraguan atas kelangsungan usaha perseroan berdasarkan hasil pemantauan khusus yang dilakukan oleh Pefindo.

“Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang,” tulis rilis Pefindo pada 8 Juni 2020.

Sementara harga saham TELE pada Rabu (8/6/2022) pada penutupan sesi I nyaris menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) 7 persen. Pada periode yang sama, TELE mencatatkan penurunan harga saham sebesar minus 6,19 persen.  

Harga saham emiten ritel dan distribusi produk perangkat telekomunikasi ini juga berada di angka Rp106/saham pada penutupan sesi I hari ini.

Kemarin, saham TELE ditutup anjlok di batas ARB 6,61%.

Sementara per Triwulan I 2022, ekuitas atau modal emiten ini minus Rp4,72 triliun.

Adapun arus kas (cash flow) TELE juga masih minus sebesar Rp16,98 miliar. Perusahaan juga masih terpantau merugi sebesar Rp20,93 miliar per kuartal I 2022. (ADF)

Periset: Melati Kristina

SHARE