Gembok Tiga Saham Dibuka Jelang Akhir Pekan, PGUN Masuk Papan FCA

Ketiga saham tersebut adalah PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR).

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan tiga saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I, Jumat (15/8/2025).

Ketiga saham tersebut adalah PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN),  PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR).

"Berdasarkan penilaian bursa, diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PGUN, MLPT, dan FUTR dibuka kembali mulai sesi I tanggal 15 Agustus 2025," tulis pengumuman Bursa, Kamis (14/8/2025).

Adapun PGUN masuk ke dalam daftar Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction (PPK FCA) dengan kriteria X lantaran perdagangan sahamnya terhenti lebih dari satu hari Bursa berturut-turut atau sejak 31 Juli 2025.

Sebelum itu, Bursa telah mengunci saham PGUN pada 29 Juli imbas harga yang melesat signifikan dan mencatatkan auto reject atas (ARA) dalam dua hari beruntun. 

Setelah suspensi dilepas, saham tersebut kembali ARA dengan menguat 25 persen ke harga Rp1.425 dan mengakumulasi kenaikan sebesar 150 persen dalam satu bulan.

Sementara itu, saham MLPT dan FUTR dihentikan sementara lantaran harganya melesat di atas 100 persen dalam satu bulan.

Saham MLPT sempat masuk radar Unusual Market Activity (UMA) pada Rabu (13/8/2025) lantaran bergerak di luar kebiasaan. Saham emiten Grup Lippo ini melesat sejak awal pekan dengan kenaikan rata-rata harian di atas 19 persen hingga mencatatkan auto reject atas (ARA) dua hari beruntun. 

Meski dilabeli UMA, MLPT masih bertahan di zona hijau dengan naik 7,84 persen ke harga Rp66,750 pada Rabu (13/8/2025). Dalam sepekan, saham tersebut melompat 66,88 persen dan terbang 107,30 persen dalam satu bulan.

Serupa, saham FUTR sempat mencatatkan ARA dengan naik signifikan 32,43 persen di awal pekan. Pada perdagangan Rabu (13/8/2025) kemarin, FUTR kembali menguat 12,86 persen ke harga Rp158 setelah sebelumnya anjlok 4,76 persen.

(DESI ANGRIANI)