MARKET NEWS

Gerak Saham LABA-PORT Cs yang Tengah Gelar Tender Offer

TIM RISET IDX CHANNEL 09/09/2024 10:59 WIB

Pengendali anyar empat emiten di bursa RI tengah menggelar penawaran tender (tender offer) wajib selama September-Oktober ini.

Gerak Saham LABA-PORT Cs yang Tengah Gelar Tender Offer. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Para pengendali anyar empat emiten di bursa RI tengah menggelar penawaran tender (tender offer) wajib selama September-Oktober ini. Bagaimana pergerakan sahamnya?

Keempat nama yang dimaksud adalah PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

LABA

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.26 WIB, saham LABA merosot signifikan 10,00 persen atau menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) untuk emiten dalam papan pemantauan khusus (PPK) ke level Rp630 per saham.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp1,00 miliar dan volume perdagangan 1,59 juta saham.

Sebelum ARB dalam dua hari belakangan, saham LABA sempat menembus auto rejection atas (ARA) PPK 10 persen sejak 2-5 September 2024.

Saham LABA sendiri baru keluar dari suspensi bursa selama 23-30 Agustus lalu usai mengalami lonjakan harga yang signifikan.

Investor memburu saham LABA sejak Mei 2024 di tengah kabar akuisisi PT Nev Stored Energy (NSE) terhadap perusahaan, yang membuat harga saham perseroan melonjak 1.100-an persen.

Praktis, saham LABA menjadi salah satu top gainers di tahun ini bersama PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang melesat 2.400-an persen, dan PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) yang meroket 9.300-an persen.

PT Nev Stored Energy (NSE) resmi menggelar penawaran tender wajib atau tender offer untuk membeli saham publik di PT Green Power Group Tbk (LABA). 

Aksi korporasi ini dilakukan setelah NSE menjadi pengendali baru LABA menyusul akuisisi 50,75 persen.

Dalam prospektus, NSE akan membeli 303,40 juta saham publik LABA. Jumlah ini setara 27,50 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perusahaan.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp121 per saham, yang jauh berada di bawah harga pasar LABA seiring lonjakan harga yang signifikan selama 2024.

Namun, seperti dijelaskan dalam keterbukaan informasi perusahaan, harga penawaran tender wajib tersebut  lebih tinggi dari Rp120,64, yang merupakan harga rata-rata dari harga tertinggi harian saham yang diperdagangkan di BEI dari tanggal 2 April 2024 hingga tanggal 30 Juni 2024, yaitu 90 hari sebelum Pengumuman Pengambilalihan.

Sebagai catatan, Saham LABA tidak diperdagangkan di BEI pada periode tanggal 8 Mei 2024, 14 – 17 Mei 2024, 20 – 22 Mei 2024 dan 27-30 Mei 2024 karena perdagangan Saham Perseroan diberhentikan sementara (suspensi) oleh BEI pada tanggal-tanggal tersebut.

Sesuai dengan Penjelasan Pasal 17 huruf (a) angka (1) POJK No. 9/2018, dalam hal pada hari perdagangan bursa tidak terdapat perdagangan saham dimaksud, hari perdagangan bursa tersebut tidak dimasukkan ke dalam perhitungan harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari sebelum pengumuman pengambilalihan.

Oleh karena itu, kata manajemen, mengingat tidak adanya perdagangan Saham pada periode tanggal 8 Mei 2024, 14 – 17 Mei 2024, 20 – 22 Mei 2024 dan 27-30 Mei 2024, tanggal-tanggal tersebut tidak diperhitungkan dalam menentukan rata-rata harga tertinggi harian Saham yang diperdagangkan di BEI selama 90 hari sebelum tanggal Pengumuman Pengambilalihan.

“Sehingga total harga pembelian apabila seluruh saham publik dibeli oleh pengendali baru adalah sebesar Rp36,71 miliar,” kata manajemen, Kamis (5/9).

Tender offer ini dikecualikan terhadap saham yang dimiliki oleh PT Longping Investasi Indonesia (LII) yang berjumlah 240 juta atau setara 21,75 persen.

Hal tersebut karena LII memenuhi kualifikasi sebagai Pemegang Saham Utama sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 9/2018.

Periode tender offer saham publik LABA berlangsung pada 5 September 2024 sampai 4 Oktober 2024.

Penawaran harga tender yang berada di bawah harga pasar saat ini bisa dianggap kurang menguntungkan bagi pemegang saham yang ingin menjual sahamnya, dan juga dapat memiliki dampak negatif pada persepsi pasar terhadap saham tersebut.

Namun, memang, hal tersebut tidak selalu berarti buruk bagi semua pihak.

Dalam situasi tertentu, tender offer dengan harga di bawah harga pasar bisa menjadi strategi yang bisa diwajarkan, misalnya saat penawar yakin harga saham di pasar sudah terlalu tinggi atau mereka memiliki tujuan strategis jangka panjang yang berbeda--atau seperti dijelaskan di muka, sudah sesuai dengan aturan regulator.

PORT

Sementara, saham PORT menguat 0,46 persen ke Rp1.085 per saham pada Senin (9/9). Nilai transaksi tidak begitu ramai, hanya Rp355,23 juta dan volume 338 ribu saham.

Saham PORT sudah menguat 19,23 persen dalam sepekan dan melambung 41,83 persen dalam sebulan belakangan.

China Merchants International Port-Integrated Development Company Ltd (CMIPD) resmi memulai penawaran tender wajib untuk mengakuisisi saham PORT.

Periode penawaran tender offer dimulai sejak Selasa (3/9/2024) lalu hingga 2 Oktober 2024. Jumlah saham publik yang bakal dibeli mencapai 725.976.358 saham.

Angka itu setara 25,80 persen dari modal ditempatkan dan disetor di saham PORT. Harga tender offer ditetapkan senilai Rp818 per saham, atau total mencapai Rp593,84 miliar.

Sebelumnya pada akhir Juni lalu, China Merchant telah mengakuisisi PORT sebesar 51 persen. Langkah ini juga resmi mengubah struktur pengendalian emiten penyedia jasa pelabuhan ini.

TOTL

Kemudian, saham TOTL diperdagangkan di zona merah, melemah 0,82 persen ke Rp605 per saham.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp639,11 juta dan volume perdagangan 1,05 juta saham.

Saham TOTL turun 5,47 persen dalam sepekan dan merosot 9,02 persen dalam sebulan. Namun, sejak awal tahun (YtD), emiten konstruksi swasta ini menguat tajam 60,90 persen.

Menurut pengumuman perseroan di Harian Kontan, Rabu (17/7/2024) lalu, perusahaan jasa konstruksi asal Jepang Shimizu Corporation berencana melakukan penawaran tender sukarela atas 678,59 juta atau setara dengan 19,90 persen saham TOTL dengan harga penawaran Rp580 per saham.

Dengan demikian, nilai total tender offer ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp393,58 miliar.

Periode pelaksanaan tender sukarela berlangsung selama 26 Agustus 2024 hingga 24 September 2024.

Shimizu, yang bergerak di bidang jasa konstruksi, arsitektur hingga jasa properti, sendiri telah beroperasi di Indonesia.

Dalam aksi korporasi ini, Shimizu bermaksud melakukan tender offer sukarela untuk berinvestasi di TOTL demi memperkuat posisi sebagai perusahaan dalam bidang jasa konstruksi bersama Total Bangun Persada.

IBST

Selanjutnya, saham IBST stagnan di harga Rp5.100 per saham, dengan belum mencatatkan transaksi hari ini.

Saham IBST terbilang sangat tidak likuid dan jarang bergerak.

Saham ini stagnan dalam sepekan, sedangkan dalam sebulan, saham ini turun 5,56 persen.

Diberitakan sebelumnya, entitas Djarum Group PT Iforte Solusi Infotek mengumumkan penawaran tender offer kepada pemegang saham publik IBST setelah mengakuisisinya pada awal Juli lalu.

Dalam prospektus Jumat (23/8), Iforte—selaku pengendali baru IBST—membuka tender offer kepada 133.611.504 saham yang dimiliki investor publik. Angka ini setara 9,89 persen dari modal ditempatkan dan disetor IBST.

Harga tender offer dipatok senilai Rp4.067 per saham IBST, atau total mencapai Rp543,39 miliar.

Manajemen mengungkapkan, tender offer ini dikecualikan bagi PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Bakti Taruna Sejati, PT Inovasi Mas Mobilitas dan PT DSST Mas Gemilang yang telah melakukan transaksi pengambilalihan dengan Iforte.

“Penawaran Tender Wajib ini dilakukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada Pemegang Saham Yang Berhak untuk menjual sahamnya kepada Pengendali Baru pada Harga Penawaran Tender Wajib," kata manajemen, Jumat (23/8) lalu.

Periode tender offer dimulai sejak 24 Agustus 2024 hingga 22 September 2024.

Jual beli saham sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib akan dilakukan melalui mekanisme Crossing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, pembayaran akan dilakukan sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Sejak IBST diakuisisi pada 1 Juli lalu, Iforte berniat menjalankan kegiatan operasional sesuai yang ada saat ini dan melakukan efisiensi dan ekspansi bisnis untuk meningkatkan kinerja IBST. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE