MARKET NEWS

Getol Terbitkan Global Bonds, Ini Alasan Pertamina Geothermal (PGEO)

Taufan Sukma/IDX Channel 18/05/2023 19:48 WIB

langkah menerbitkan global bonds memang sengaja dipilih PGEO lantaran selama ini catatan kinerja perusahaan selalu dibukukan dalam mata uang dolar AS.

Getol Terbitkan Global Bonds, Ini Alasan Pertamina Geothermal (PGEO) (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengaku tengah bersiap untuk kembali menerbitkan surat utang (obligasi/bonds) di pasar global.

Hal ini seiring dengan keberhasilan PGEO yang baru saja menerbitkan obligasi berwawasan hijau (green bonds) sebesar USD400 juta, hingga mengalami kelebihan permintaan (over subscribed) hingga 8,25 kali.

Kini, seolah ingin mengulangi kesuksesan serupa, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang energi panas bumi itu mengaku tengah mempertimbangkan penerbitan greend bonds jilid II, yang akan dilakukan dalam satu hingga dua tahun ke depan.

"Pertamina Geothermal (Energy/PGEO) memiliki keuntungan kompetitif untuk menerbitkan green bond," ujar Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah, di sela kunjungan media ke wilayah kerja panas bumi Kamojang, Rabu (17/5/2023).

Menurut Nelwin, langkah menerbitkan global bonds memang sengaja dipilih PGEO lantaran selama ini catatan kinerja perusahaan selalu dibukukan dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Sehingga dengan opsi pendanaan obligasi berupa global bonds yang notabene juga menggunakan mata uang dolar AS, maka perusahaan tidak perlu memperhitungkan potensi kerugian kurs.

"Berbeda dengan perusahaan lain yang catatan keuangannya dalam mata uang rupiah. Dengan (catatan) keuangan kami menggunakan dolar AS dan lalu obligasi juga dalam bentuk dolar AS, maka yang terjadi adalah natural hedging," tutur Nelwin.

Dengan adanya natural hedging, Nelwin menjelaskan, pihaknya tidak perlu lagi memitigasi risiko kerugian yang berpotensi muncul dari pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sementara terkait rencana penerbitan green bonds jilid II, lanjut Nelwin, saat ini tengah dipertimbangkan sebagai opsi pendanaan untuk target peningkatan kapasitas terpasang hingga 600 MW pada 2027 mendatang.

"Untuk peningkatan (kapasitas terpasang) sebanyak 250 MW di tahun ini kami masih memakai dana hasil IPO (Initial Public Offering/penerbitan perdana saham). Baru untuk (kebutuhan) tahun berikutnya, ada opsi kami terbitkan (green bonds) lagi," tegas Nelwin. (TSA)

SHARE