GGRP Tuntaskan Divestasi 76,07 Persen Saham Anak Usaha Senilai Rp5,22 Triliun
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) telah menyelesaikan proses divestasi atas 76,07 persen saham anak usahanya, PT Nusantara Baja Profil (NBP).
IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) telah menyelesaikan proses divestasi atas 76,07 persen saham anak usahanya, PT Nusantara Baja Profil (NBP) kepada tiga investor. Nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp5,22 triliun.
"Perseroan telah menyelesaikan proses pelepasan penyertaan perseroan atas 76,07% saham pada NBP sebanyak 9.699.984 saham, dengan total nilai transaksi sebesar USD338,86 juta
atau setara Rp5,22 triliun berdasarkan nilai tukar kurs tengah BI per 31 Desember 2023, yaitu Rp15.416 per USD," kata Direktur Public Relation GGRP, Fedaus dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/6).
"Kepemilikannya dialihkan kepada Yamato Kogyo Co. Ltd., Siam Yamato Steel Co. Ltd., dan PT Hanwa Indonesia," jelasnya.
Dengan demikian, Fedaus menambahkan, kepemilikan perseroan pada NBP menjadi 5% atau sebanyak 637.593 saham yang setara dengan Rp318,8 miliar.
"Selanjutnya seluruh pelepasan penyertaan perseroan terhadap NBP, akan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perseroan dan entitas anak di masa yang akan dating," paparnya.
Saham GGRP hari ini hingga pukul 11.13 WIB terpantau stagnan di harga Rp428 per saham, berdasarkan data RTI Business.
Sekadar informasi, emiten baja itu sebelumnya berencana menjual 76,07 persen saham yang dimilikinya pada anak perusahaan, PT Nusantara Baja Profil (NBP) kepada tiga investor strategis.
"Transaksi penjualan serta pengalihan sebesar 76,07 persen saham NBP atau sebanyak 9.699.984 saham, yang akan dialihkan melalui transaksi jual beli saham antara perseroan dengan investor-investor strategis," kata manajemen GGRP dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Investor-investor strategis yang dimaksud sebagai pembeli saham NBP, yaitu Yamato Kogyo Co. Ltd (YKC), Siam Yamato Steel Co. Ltd. (SYS), dan PT Hanwa Indonesia (Hanwa).
Manajemen mengaku, dengan terlaksananya transaksi penjualan saham tersebut, kebutuhan investasi baik untuk produk baja lembaran dan produk baja batangan dapat dibagi dengan dan dilakukan oleh investor-investor strategis.
Perseroan menyakini produk baja lembaran memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa mendatang. Dengan dilaksanakannya transaksi penjualan saham, maka perseroan dapat berfokus dalam pengembangan dan investasi di produk baja lembaran.
"Dengan bergabungnya investor-investor strategis, perseroan menyakini dapat memperkuat daya saing, khususnya dalam persaingan global, serta memperluas jaringan bisnis dan pemasaran terhadap produk-produk dari perseroan," terangnya.
"Selain itu, sambungnya, perseroan juga dapat memeroleh kas atas penjualan saham NBP yang dapat digunakan untuk kepentingan perseroan dan seluruh pemegang saham," imbuh manajemen.
(FAY)