MARKET NEWS

Giat Ekspansi, Mitratel (MTEL) Mantapkan Posisi Sebagai Raja Menara

Taufan Sukma/IDX Channel 29/07/2023 18:30 WIB

Mitratel telah merogoh kocek sebanyak hampir Rp 3 triliun untuk investasi berupa akuisisi dan pembangunan menara.

Giat Ekspansi, Mitratel (MTEL) Mantapkan Posisi Sebagai Raja Menara (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau lebih dikenal dengan Mitratel semakin memantapkan posisinya sebagai pemimpin industri di sektor menara telekomunikasi nasional.

Hal tersebut seiring dengan pertambahan jumlah menara yang signifikan di sepanjang 2023 di tengah kinerja keuangan yang mentereng. 

Hingga akhir Juni 2023, Mitratel tercatat memiliki 36.719 menara, dengan rincian 15.354 berada di Jawa atau setara dengan 42 persen, dan sisanya sebanyak 21.365 menara tersebar di luar Jawa atau setara dengan 52 persen.

Jumlah menara Mitratel tersebut bertambah 7.912 unit atau setara dengan 27,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan akhir Juni 2022 dan meningkat sebanyak 1.301 unit dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang mencapai 35.418.

Bila dirinci, tambahan 1.301 unit menara tersebut dipicu oleh ekspansi Mitratel yang telah membangun 304 menara secara organik dan melakukan akuisisi secara inorganik sebanyak 997 unit. 

Mengacu pada laporan arus kas perseroan per akhir Juni 2023, Mitratel telah merogoh kocek sebanyak hampir Rp 3 triliun untuk investasi berupa akuisisi dan pembangunan menara.

Artinya, biaya yang dikeluarkan Mitratel untuk mendapatkan 1.301 menara di sepanjang tahun 2023 setara dengan hampir Rp 2 miliar per menara. 

Untuk diketahui, Mitratel menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp7 triliun untuk tahun 2023.

Bila dana yang terserap untuk investasi dan belanja modal hampir Rp3 triliun (43 persen realisasi), maka sampai dengan akhir tahun, perseroan masih memiliki ruang Rp4 triliun. 

Bob Setiadi dan Genie Purnamasari dari CGS-CIMB Sekuritas dalam laporan risetnya memperkirakan bahwa sebanyak mayoritas capex (82 persen) akan dialokasikan untuk bisnis menara. Jika menggunakan asumsi tersebut, maka total capex untuk menara mencapai Rp5,7 triliun.

Sisa Rp2,7 triliun tersebut bila dibagi dengan biaya akuisisi Rp2 miliar per menara akan memberikan tambahan sekitar 1.370 menara sehingga membuat total menara Mitratrel berpotensi mencapai 38.089.

Capaian tersebut tentunya akan semakin memantapkan posisi Mitratel sebagai market leader di industrinya.

Sebagai gambaran, hingga akhir Maret 2023, jumlah menara Mitratel tercatat mencapai 36.439, jauh meninggalkan kompetitornya seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan 29.797 menara dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebanyak 21.991 menara. 

Agresivitas Mitratel dalam menambah portofolio menara mampu membuat perseroan menyalip para kompetitornya tepat di tahun 2022 dari dan menjadi TowerCo dengan jumlah menara terbanyak di Indonesia. 

Pada tahun yang sama, Mitratel sukses menggeser posisi TOWR yang dikenal sebagai raksasa menara Indonesia dengan total jumlah menara mencapai 29.794 menara. 

Sedikit flash-back, pada tahun 2017 Mitratel masih menduduki peringkat ketiga dengan total jumlah menara sebanyak 11.061 unit. Kemudian pada 2019, ranking Mitratel naik menjadi posisi kedua hingga akhirnya menjadi nomor wahid tahun lalu. 

Bob Setiadi dan Genie Purnamasari meyakini bahwa Mitratel masih akan tetap agresif dalam meningkatkan jumlah menara baik secara organik maupun inorganik (melalui akuisisi). 

Namun agresivitas tersebut dinilai tidak akan membuat rasio utang terhadap perseroan naik signifikan mengingat di industri menara pendanaan capex mayoritasnya diperoleh dari utang.

"Meski tetap agresif ekspansi, kami memperkirakan MTEL tetap mampu menjaga rasio utang terhadap ekuitas di kisaran 0,46-0,50x untuk 2023-25F. Kami juga memperkirakan MTEL akan mulai mencatatkan arus kas bebas positif sebesar Rp 630 miliar pada 2024F," tulis kedua analis, dalam risetnya. 

Posisi Mitratel yang semakin mantap sebagai market leader  di industri menara juga dibarengi dengan kinerja keuangan yang solid. Hingga akhir Juni 2023, laba bersih perseroan nailk 15 persen (yoy) menjadi Rp1,02 triliun sesuai dengan ekspektasi pasar. 

Kenaikan laba bersih Mitratel disebabkan karena pendapatan perseroan tumbuh 11 persen (yoy) sementara beban hanya naik delapan persen (yoy) yang juga menyebabkan kenaikan marjin laba bersih sebesar 83 basis poin (bps) yoy menjadi 24,8 persen. (TSA)

SHARE