MARKET NEWS

Giliran Saham Saratoga (SRTG) Kena Jebakan Dividen

TIM RISET IDX CHANNEL 25/05/2023 11:27 WIB

Saham emiten investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merosot cukup dalam pada lanjutan sesi I perdagangan Kamis (25/4).

Giliran Saham Saratoga (SRTG) Kena Jebakan Dividen. (Foto: MNC Media)

IDXChannelSaham emiten investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merosot cukup dalam pada lanjutan sesi I perdagangan Kamis (25/4/2023). Investor melepas saham SRTG seiring periode ex date dividen pada hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.20 WIB, saham SRTG ambles 4,41 persen ke posisi Rp1.625 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp17,05 miliar dan volume perdagangan 10,35 juta saham.

Dengan ini, saham SRTG melanjutkan pelemahan pada Rabu (24/5) ketika ditutup turun 0,29 persen.

Penurunan hari ini sudah setara dengan imbal hasil dividen (dividend yield) SRTG per cum date pada Rabu (24/5) yang mencapai 4,41 persen. Artinya, apabila investor tergiur dengan dividen SRTG pada saat cum date (periode terakhir investor berhak mendapatkan dividen), dirinya akan mengalmai jebakan dividen alias dividend trap.

Dividend trap, yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.

Sebelumnya, Saratoga akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1 triliun untuk kinerja tahun buku 2022.

Investor Relations SRTG, Ryan Daniel Sual menjelaskan, keputusan pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar Senin (15/5/2023).

“Ini peningkatan dari dividen tahun 2021 lalu yang sebesar Rp810 miliar atau Rp60 per saham,” kata dia dalam paparan publik di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp75 per saham.

Adapun hingga akhir 2022 lalu SRTG mengantongi laba bersih sebesar Rp4,61 triliun, turun 81,45% dari tahun 2021 yang sebesar Rp24,88 triliun. Sementara itu, net asset value (NAV) sebesar Rp60,9 triliun di tahun 2022, naik sekitar 8% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp56,3 triliun.

Dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp2,6 triliun. Pencapaian tersebut merefleksikan kenaikan sebesar 57% secara tahunan atau year on year (yoy) dan menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh perseroan.

Dalam hal ini, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar di tahun lalu.

Di samping itu, di tengah berbagai tekanan ekonomi dan meningkatnya risiko investasi di seluruh dunia, pada tahun 2022 perusahaan investasi milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya ini berhasil menjaga rasio biaya operasional dan pinjaman pada batas yang sehat.

Hingga akhir Desember 2022, rasio biaya operasional terhadap NAV tercatat sebesar 0,4%, sementara rasio pinjaman terhadap NAV turun menjadi 1,1% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 5,8%. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE