MARKET NEWS

GOTO Catatkan Rugi Rp4,5 Triliun, Turun 53 Persen hingga Kuartal III-2024

Aldo Fernando 30/10/2024 17:16 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi periode berjalan Rp4,54 triliun selama periode 9 bulan 2024 atau hingga kuartal III-2024.

GOTO Catatkan Rugi Rp4,5 Triliun, Turun 53 Persen hingga Kuartal III-2024. (Foto: GoTo)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi periode berjalan Rp4,54 triliun selama periode 9 bulan 2024 atau hingga kuartal III-2024.

Menurut laporan keuangan perusahaan, angka tersebut menyusut 53 persen secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan rugi periode berjalan selama 9 bulan di 2023 yang sebesar Rp9,6 triliun.

Perbaikan bottom line tersebut tercermin dari peningkatan top line atau pendapatan bersih, yakni sebesar 11 persen YoY menjadi Rp11,66 triliun hingga akhir kuartal III-2024.

Sebelumnya, selama 9 bulan di 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp10,51 triliun.

Perusahaan juga berhasil menekan biaya dan beban, angkanya turun 29 persen YoY menjadi Rp13,71 triliun hingga kuartal III-2024.

Sementara, rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang 55 persen YoY dari Rp9,55 triliun per kuartal III-2023 menjadi Rp4,31 triliun pada periode yang sama 2024.

GoTo juga mendapatkan e-commerce service fee dari Tokopedia pada kuartal III-2024 sebesar Rp191 miliar, atau bersih senilai Rp172 miliar setelah pajak pertambahan nilai (PPN).

EBITDA Grup yang disesuaikan pada kuartal III-2024 berhasil mencapai Rp137 miliar, berbalik dibandingkan dengan rugi Rp599 miliar di kuartal III-2023.

“Hal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaika impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024,” kata manajemen dalam siaran pers perusahaan.

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menyampaikan apresiasinya atas kinerja kuat GoTo di kuartal ini.

"Kami senang dapat melaporkan lagi kinerja kuat GoTo pada kuartal ini, dengan semua lini bisnis bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis.

“Strategi kami berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya — sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat," kata Patrick dalam siaran pers perusahaan, Rabu (30/10).

Lebih lanjut, Patrick menjelaskan, perusahaan berkomitmen untuk memberikan nilai lebih kepada pengguna melalui produk pembayaran dan layanan on-demand yang akan membantu pengguna menemukan dan memanfaatkan produk pinjaman.

"Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, turut menekankan pertumbuhan pesat terutama di segmen fintech.

"Bisnis kami berkembang pesat terutama untuk segmen fintech, dan kami terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup," kata Simon.

Simon juga menyoroti pencapaian GoTo dalam perbaikan EBITDA yang disesuaikan selama sembilan kuartal berturut-turut secara tahunan.

"Kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line. Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun," ujarnya.

Beban kas rutin tetap GOTO menurun sebesar 3 persen YoY dan biaya kas perusahaan yang dilaporkan juga berkurang sebesar 37 persen dari tahun ke tahun.

GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Per 30 September 2024, Perseroan memiliki Rp21 triliun, atau USD1,39 miliar, dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.

Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham (share buyback) selama 12 bulan dengan alokasi sampai dengan USD200 juta.

Hingga 30 September 2024, GoTo telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 14.141.175.803 saham, dengan total nilai sekitar USD49 juta, atau setara Rp743 miliar. (Aldo Fernando)

SHARE