MARKET NEWS

Gudang Garam (GGRM) PHK Massal, Ini Respons Airlangga

Tangguh Yudha 08/09/2025 14:50 WIB

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilaporkan melakukan PHK secara massal di tengah melemahnya kinerja keuangan.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilaporkan melakukan PHK secara massal di tengah melemahnya kinerja keuangan. (Foto: Dok. Sekretariat Presiden)

IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilaporkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal di tengah melemahnya kinerja keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku belum mengetahui kabar itu secara resmi dari Gudang Garam. Dia akan mengecek isu tersebut sambil menyinggung penggunaan teknologi di industri rokok.

"Kita (terus) monitor karena Gudang Garam menggunakan modernisasi, nanti kita lihat,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Namun hingga saat ini, menurut Airlangga, belum ada laporan resmi yang masuk dari pihak manajemen Gudang Garam terkait adanya PHK massal tersebut. “Gudang Garam belum melaporkan ini,” katanya.

Sebelumnya, video yang menunjukkan sejumlah karyawan yang diduga terdampak PHK di fasilitas produksi Gudang Garam, Tuban, Jawa Timur, beredar luas di media sosial dan memicu perhatian publik.

Dalam video yang beredar memperlihatkan suasana haru meliputi puluhan karyawan yang terdampak PHK massal. Mereka saling bersalaman sebagai tanda perpisahan.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebelumnya membenarkan adanya PHK massal pada buruh rokok di pabrik Gudang Garam. Dia menyebut, PHK yang dilakukan perusahaan sebesar Gudang Garam menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

"Ini membuktikan daya beli masyarakat masih rendah sehingga produksi pabrik menurun," katanya kepada IDX Channel.

Selain itu, Iqbal juga menyoroti beban pajak dan cukai yang harus ditanggung industri rokok. Hal ini membuat harga jual rokok yang semakin tidak kompetitif sekaligus memicu rokok ilegal tanpa pita cukai.

Dia juga mengingatkan peristiwa ini tidak hanya berdampak pada pabrik rokok saja, melainkan keluarga hingga pekerja di sektor pendukung seperti logistik, vendor, hingga pedagang kecil.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE