Hadapi Tahun Politik, Begini Respons Mustika Ratu (MRAT)
Jodi justru memprediksi bahwa momen tahun politik berpotensi untuk dimanfaatkan MRAT guna mendongkrak penjualan.
IDXChannel - Potensi bisnis dan perekonomian di 2023 dikhawatirkan sejumlah pihak bakal cukup suram dengan beragam pertimbangan.
Salah satunya adalah terakumulasinya berbagai tantangan yang tersedia di pasar, baik di ranah global seperti potensi resesi dan kondisi geopolitik, maupun di level domestik seperti diselenggarakannya Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
Terkait semakin dekatnya momen tahun politik tersebut, banyak pengusaha memiliki proyeksi masing-masing, terkait sektor industri yang digeluti. Tak terkecuali juga PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) yang bergerak di bisnis kosmetik, minuman kesehatan hingga jasa perawatan kecantikan.
"Saya pikir (momen tahun politik) tidak perlu khawatir secara berlebihan ya. (Pilpres) Itu kan sifatnya rutin, dan semua negara juga melakukannya. Jadi kalau memang tahun ini dan tahun depan giliran kita (menggelar Pilpres), ya tidak ada masalah," ujar Direktur Keuangan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), Jodi Andrea Suryokusumo, kepada idxchannel, pekan lalu.
Alih-alih khawatir terhadap dampak buruk adanya tahun politik, Jodi justru memprediksi bahwa momen tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan MRAT guna mendongkrak penjualan.
"Jadi apakah (tahun politik) berpengaruh (ke bisnis MRAT)? Jawabannya, ya berpengaruh, yaitu dalam artian positif. Logikanya semakin banyak kegiatan mengumpulkan orang, permintaan juga berpotensi terdongkrak, because we need to look beautiful," tutur Jodi.
Terlebih, menurut Jodi, pihaknya meyakini sebagian besar aktivitas politik yang bakal dilakukan, seperti kampanye, temu pendukung, konsolidasi partai dan sebagainya, bakal digelar secara offline.
"Saya tidak membayangkan kampanye parpol gitu, dilakukan secara zoom atau virtual. Pun, kalau dilakukan secara virtual, kebutuhan orang untuk tampil cantik, tampil secara baik dan pantas, itu akan tetap ada, dan malah semakin banyak," ungkap Jodi.
Dengan permintaan yang berpotensi melonjak tersebut, maka Jodi menyebut tantangan MRAT saat ini adalah memastikan agar suplai produk yang tersedia di pasar berada dalam keadaan cukup.
Karenanya, proses distribusi dan juga standar kualitas merupakan hal lain yang tak luput dari pengawasan perusahaan.
"Kita harus bisa pastikan produk bisa terdeliver ke pasar dalam jumlah cukup. Jangan sampai permintaannya tinggi, tapi suplai kita kurang. Semuanya harus cukup, dan kualitas produk juga tetap jadi nomor satu. Tidak ada kompromi, karena itu kekuatan utama kita untuk bersaing di market," tegas Jodi. (TSA)