Harap-Harap Cemas Menanti Suku Bunga The Fed, Wall Street Berguguran
Tiga indeks Wall Street dibuka tertekan pada perdagangan Rabu (2/11) menjelang pengumuman suku bunga acuan The Fed.
IDXChannel - Tiga indeks Wall Street dibuka tertekan pada perdagangan Rabu (2/11) menjelang pengumuman kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga acuan.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,28% di 32.560,29, S&P 500 (SPX) turun 0,20% di 3.848,43, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 0,05% di 10.885,01.
Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain AMD, Amazon.com, dan Paramount Global B. Tiga top gainers ditempati oleh Match Group menguat 12,26%, Charles River Laboratories naik 10,65%, dan DuPont De Nemours tumbuh 7,91%.
Sedangkan top losers diduduki oleh Paramount Global B turun 7,98%, CH Robinson merosot 8,56%, dan Extra Space Storage tertekan 9,16%.
Saat ini, semua mata pelaku pasar modal AS tertuju pada The Fed menjelang pengumuman kebijakan suku bunganya.
Sejarah mencatat, lonjakan suku bunga berdampak terhadap aset berisiko seperti bursa saham, yang sekaligus akan mendorong kenaikan dolar serta berpotensi menekan mata uang di belahan negara lain.
Bank Sentral Amerika Serikat berpeluang mengerek suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan pejabat Fed pukul 1.00 dini hari nanti. Apabila terjadi, kenaikan 75 bps akan menjadi yang keempat kalinya secara berturut-turut, sebagai bentuk perjuangan The Fed meredam gejolak inflasi.
Kendati lonjakan harga sempat melandai pada bulan terakhir, tetapi angkanya masih jauh dari target inflasi The Fed di kisaran 2 persenan.
Rebound pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga sebesar 2,6%, dari kontraksi dua kuartal berturut-turut membangun ekspektasi pasar bahwa The Fed bakal lebih dovish pada keputusannya nanti. Investor juga akan fokus terhadap pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell setelah pengumuman kebijakan suku bunga.
Selain terkait suku bunga, pasar juga mencermati laporan data ketenagakerjaan nasional ADP yang dirilis pada Rabu pagi (2/11) waktu setempat. Jajak pendapat Reuters memperkirakan, ada kenaikan pekerjaan sektor swasta sebesar 195.000 pekerjaan pada bulan Oktober 2022, dibanding kenaikan 208.000 pekerjaan pada September.
"The Fed mengatakan mereka akan bergantung pada data. Dan kalau kita lihat, inflasi AS masih tinggi dan pengangguran yang rendah," kata Direktur Penelitian James Investments, Fall Ainina, dilansir Reuters Rabu (2/11/2022).
Sementara itu, indikator Fedwatch CME Group masih terbuka atas potensi kenaikan suku bunga sebesar 50 bps, karena ada penurunan inflasi.
"Mengingat data terkait inflasi belum menunjukkan tanda-tanda moderasi, kami melihat The Fed akan menunda untuk mengurangi ukuran suku bunga yang dinaikkan," terang Ekonom NatWest Markets, Kevin Cummings.
(FAY)