Harga Batu Bara Capai Level Tertinggi 3 Bulan, Minyak Sentuh USD92 per Barel
Harga batu bara kontrak Oktober 2023 melonjak 3,38 persen pada perdagangan Rabu (13/9/2023).
IDXChannel - Harga batu bara kontrak Oktober 2023 melonjak 3,38 persen pada perdagangan Rabu (13/9/2023). Berdasarkan data ICE Newcastle, harga batu bara berada di level USD168 per ton dan memecahkan rekor tertinggi baru (new all time high) dalam tiga bulan terakhir.
Sebelumnya, harga tertinggi batu bara berada di level USD 166,35 per ton pada 5 September lalu. Sejak pertengahan Juni, harga batu bara telah meroket 15,78 persen.
Diketahui harga batu bara tertekan sejak akhir tahun lalu karena lesunya permintaan global. Kenaikan harga batu bara terangkat oleh kenaikan harga acuan energi lainnya dan adanya tanda-tanda pengurangan pasokan.
Harga LNG meningkat secara global setelah Chevron tidak mampu mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja dan mencegah pemogokan di fasilitas ekspor Australia. Kondisi ini mendorong prospek produksi listrik berbahan bakar batu bara akan meningkat.
Selain itu, akumulasi dukungan kebijakan pemerintah China berdampak minim terhadap peningkatan aktivitas ekonomi dan pembangunan infrastruktur di negara tersebut, sehingga menghambat permintaan energi, termasuk batu bara.
Meski demikian, di sektor swasta kemungkinan pembatasan produksi baja dan aluminium mendorong peningkatan produksi dalam jangka pendek, sehingga meningkatkan permintaan batu bara kokas dan termal di China.
Pada kuartal pertama tahun ini, China mengimpor 101,8 juta metrik ton batu bara, naik lebih dari 96 persen dibandingkan tahun lalu.
Nilai impor naik hampir 77 persen tahun-ke-tahun menjadi 93,54 miliar yuan (setara USD13,68 miliar), data dari Administrasi Umum Bea Cukai pada April lalu.
Negara ini mendatangkan 41,17 juta ton batu bara pada Maret dan menjadi tingkat tertinggi sejak Januari 2020, naik 151 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pengawas keselamatan kerja China menghentikan aktivitas di 13 tambang batu bara Shaanxi menyusul serangkaian kecelakaan kerja, sehingga menekan pasokan.
Di pasar minyak, West Texas Intermediate (WTI) naik menuju USD89 per barel, tepatnya di level USD88,74 per barel pada Kamis (14/9/2023). Sementara minyak Brent naik ke level USD92,25 per barel pada perdagangan yang sama. Kedua patokan harga minyak dunia ini telah menguat masing-masing 10,21 persen dan 9,42 persen dalam sebulan menurut data Trading Economics.
Harga WTI mendekati level terkuat dalam sepuluh bulan di tengah ekspektasi bahwa pasar minyak global akan semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Rabu (13/9) bahwa pengurangan pasokan yang berkepanjangan oleh Arab Saudi dan Rusia akan mendorong minyak mengalami defisit yang besar hingga kuartal keempat. IEA juga mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2023 dan 2024.
Laporan tersebut muncul sehari setelah OPEC mengatakan pihaknya memproyeksikan pemotongan pasokan minyak sebesar 3,3 juta barel per hari pada kuartal keempat tahun ini.
Sementara itu, data resmi menunjukkan cadangan minyak mentah Amerika Serikat naik 4 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi penurunan 1,9 juta barel. (ADF)