MARKET NEWS

Harga Batu Bara Meroket, ‘Pegang’ Saham BUMI-ABMM-ADRO Cs Cuan Lagi

Melati Kristina - Riset 06/09/2022 10:24 WIB

Sejumlah saham emiten batu bara terkerek di awal sesi I, Selasa (6/9) berkat menguatnya harga komoditas pada Senin kemarin.

Harga Batu Bara Meroket, ‘Pegang’ Saham BUMI-ABMM-ADRO Cs Cuan Lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten-emiten batu bara Tanah Air kompak melesat pada pembukaan sesi I perdagangan Selasa (6/9), seiring dengan melesatnya harga kontrak batu bara.

Sebagaimana disebutkan dalam Tradingeconomics, harga batu bara kontrak Newcastle kontrak Oktober 2022 menguat hingga USD457,80/ton pada Senin (5/9) atau naik 51,8% dibandingkan Jumat pekan lalu (2/9). Sementara kinerjanya sepanjang 2022 atau year to date melambung hingga 287,59 persen.

Menguatnya harga komoditas tentunya menjadi katalis positif bagi pergerakan saham emiten batu bara dalam negeri. Adapun PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) memimpin kenaikan harga saham emiten batu bara pagi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BOSS dibuka menguat sebesar 8,54 persen pada perdagangan sesi I, Selasa (6/9). Adapun harga sahamnya melesat hingga Rp89/saham.

Tak hanya menguat hari ini, saham BOSS juga menguat hingga 40,63 persen dalam seminggu terakhir. Selain itu, dalam sebulan performa saham BOSS melesat hingga 64,81 persen.

Menyusul BOSS, saham PT Bumi Resource Tbk (BUMI) juga melesat hingga 5,58 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini. BEI mencatat, harga saham BUMI naik menjadi Rp208/saham pada Selasa (6/9).

Dalam sebulan terakhir, harga saham BUMI menanjak hingga 78,76 persen. Sedangkan dalam tiga bulan belakangan, sahamnya terkerek hingga 260,71 persen.

Saham emiten batu bara lainnya yang ikut naik pagi ini adalah PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dan PT ABM Investama (ABMM) yang masing-masing melesat hingga 4,49 persen dan 4,29 persen.

Selain dipimpin oleh emiten di atas, saham emiten batu bara lainnya yang naik di perdagangan Selasa (6/9) adalah PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Menurut data BEI, harga saham ADMR melambung hingga 3,60 persen menjadi Rp1.725/saham. Sementara harga saham HRUM dan INDY masing-masing naik hingga 3,59 persen dan 3,58 persen.

Adapun harga saham HRUM sebesar Rp1.875/saham dan INDY sebesar Rp3.180 pada pembukaan sesi I, Selasa (6/9). Sedangkan harga saham ITMG juga menguat hingga 3,00 persen menjadi Rp43.825/saham.

Tercatat, ada tujuh emiten batu bara lainnya yang sahamnya tersengat cuan berkat melambungnya harga komoditas batu bara, meski kenaikan sahamnya tak begitu signifikan.

Emiten-emiten ini adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan Alfa Energi Investama Tbk (FIRE). (Lihat tabel di bawah ini.)\

Periset: Melati Kristina

(ADF)

SHARE