Harga Batu Bara Naik Hampir 4 Persen, Saham ADRO dan PTBA Cs Melesat
Harga batu bara di bursa Newcastle untuk kontrak November 2023 menguat 3,81 persen di level USD147 per ton pada perdagangan Senin (9/10/2023).
IDXChannel - Harga batu bara di bursa Newcastle untuk kontrak November 2023 menguat 3,81 persen di level USD147 per ton pada perdagangan Senin (9/10/2023) pukul 16.00 WIB.
Kenaikan ini membalikkan penurunan 3,58 persen pada perdagangan Kamis (5/10) pekan lalu. Mengacu pada data Barchart, harga batu bara pekan kemarin diperdagangkan di level USD 138,8 per ton.
Pada perdagangan hari sebelumnya, Selasa pekan lalu (3/10), harga batu bara sempat merosot 4,32 persen untuk kontrak November 2023.
Sepanjang minggu lalu, harga batu bara telah terkontraksi 12,36 persen, berdasarkan data Trading Economics. Sementara secara year on year (yoy), harga batu bara tertekan 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pasar energi tengah tegang disebabkan adanya serangan Hamas ke Israel yang memicu kekhawatiran lebih luas.
Di Tanah Air, kinerja sejumlah emiten batu bara menjelang penutupan perdagangan Senin (9/10) menguat. Di antaraya emiten milik Boy Thohir Adaro Energy Indonesua Tbk (ADRO) menguat 4,91 persen di level 2.780. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 1,98 persen pada pukul 16.00 WIB. (Lihat grafik di bawah ini.)
Saham Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,63 persen dan Harum Energy Tbk (HRUM) menuat 1,2 persen. Saham Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat 4,03 persen.
Saham batu bara yang terpantau turun adalah Bayan Resources Tbk (BYAN) naik tipis 0,27 persen dan saham Indika Energy Tbk (INDY) juga menguat 2,49 persen.
BUMI, ADRO, hingga PTBA masuk sebagai top gainers perdagangan saham hari ini dengan transaksi masing-masing mencapai Rp172,6 miliar, Rp172,6 miliar, dan Rp16,3 miliar.
Di sisi pasokan, Indonesia mencatatkan produki emas hitam mencapai 82,8 persen per 9 Oktober 2023, atau mencapai 575,05 juta ton. Penjualan batu bara sendiri telah mencapai 523,78 juta ton.
Di pasar Asia lainnya, Kementerian batu bara India melaporkan lonjakan produksi terjadi di India selama September 2023 yang mencapai 67,21 juta ton. Peningkatan produksi ini mencerminkan peningkatan yang kuat sebesar 15,81 persen dibandingkan periode yang sama 2022.
Coal India Limited (CIL) memainkan peran penting dalam peningkatan produksi ini yang memberikan kontribusi sebesar 51,44 juta ton per September 2023.
CIL melaporkan kenaikan produksi 12,63 persen dibandingkan bulan September 2022. Selain itu, produksi batu bara kumulatif untuk tahun fiskal 2023-24 hingga bulan September, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 428,25 juta ton atau meningkat sebesar 12,06 persen dari tahun fiskal sebelumnya.
Sentimen lainnya, Jepang dan Australia pada Minggu sepakat untuk memastikan pasokan sumber daya energi yang stabil seperti gas alam cair dan batu bara dari Australia ke negara Asia yang miskin sumber daya tersebut, di tengah kekhawatiran Tokyo atas perubahan kebijakan energi Canberra.
Menteri Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura bertemu di Melbourne dengan mitranya dari Australia Don Farrell untuk Dialog Ekonomi Tingkat Menteri Jepang-Australia yang kelima.
Pertemuan ini berlangsung dengan Menteri Perubahan Iklim dan Energi Chris Bowen dan Menteri Sumber Daya, Madeleine King. (ADF)