MARKET NEWS

Harga Batu Bara Tergerus, Bukit Asam (PTBA) Siapkan Strategi Pertahankan Kinerja

Cahya Puteri Abdi Rabbi 27/11/2023 13:55 WIB

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja di tengah penurunan harga batu bara.

Harga Batu Bara Tergerus, Bukit Asam (PTBA) Siapkan Strategi Pertahankan Kinerja (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja di tengah penurunan harga batu bara

Harga batu bara indeks newcastle diproyeksi masih akan melemah pada kuartal IV tahun ini.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin mengatakan, terkoreksinya harga tersebut seiring dengan penurunan  permintaan batu bara kalori tinggi dari Eropa, akibat oversupply LNG.

Namun sebaliknya, lanjut Farida, ICI-3 akan sedikit menguat sebagai respons atas peningkatan permintaan batu bara untuk menghadapi musim dingin.

Hingga akhir 2024, indeks newcastle diproyeksikan berada di kisaran USD130-140 per ton, sedangkan ICI-3 di atas USD75 per ton.

“Untuk mengimbangi harga turun, kami akan menjaga proporsi ekspor di atas 40%,” kata Farida dalam Pubex Live 2023 secara daring pada Senin (27/11/2023),

Farida menjelaskan hingga kuartal III-2023, volume penjualan batu bara PTBA tercatat naik 15% menjadi 2,7 juta ton, dengan porsi ekspor sebesar 42%. 

Secara rinci, penjualan ekspor ke negara Asia Tenggara dan Korea Selatan sepanjang sembilan bulan pertama masing-masing mencapai lebih dari 2 juta ton atau naik hampir dua kali lipat.

“Kami optimistis kinerja ekspor akan semakin meningkat, karena beberapa negara Eropa sudah mulai ada pembelian ke kami. Ini cukup menggembirakan,” tutur Farida.

Di samping itu, perseroan juga berupaya konsisten untuk menurunkan beban biaya. Pada kuartal III-2023, beban biaya PTBA tercatat lebih rendah jika dibandingkan kuartal III-2022.

Sementara, beban biaya sepanjang sembilan bulan pertama naik 9%, yang disebabkan oleh perubahan regulasi atas formula royalti.

“Selain itu, kami juga mengharapkan bantuan pemerintah dengan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara,” ujar Farida.

Perihal kinerja, proyek-proyek strategis yang terus berjalan untuk mendukung kinerja perusahaan yang efektif mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 megawatt) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.

Pembangkit ini menerapkan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan, juga teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.

Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI juga menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu.

Hal ini, sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024. 

(DES)

SHARE