MARKET NEWS

Harga Batu Bara Terkoreksi, Pendapatan dan Laba Adaro Energy (ADRO) Turun

Jujuk Ernawati 23/08/2023 06:45 WIB

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada semester I-2023 mencatat pendapatan usaha sebesar USD3,48 miliar.

Harga Batu Bara Terkoreksi, Pendapatan dan Laba Adaro Energy (ADRO) Turun

IDXChannel - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada semester I-2023 mencatat pendapatan usaha sebesar USD3,48 miliar. Capaian ini turun 1,75% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar USD3,54 miliar. 

Susutnya pendapatan membuat laba bersih perseroan tertekan. Laba bersih ADRO pada paruh pertama 2023 senilai USD873,8 juta, turun 27,9% dibanding semester I-2022 sebesar USD1,2 miliar. 

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya produksi dan penjualan sebesar 19%, masing-masing menjadi 33,41 juta ton dan 32,62 juta ton. 

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengatakan, paruh pertama 2023 menunjukkan kekuatan operasional Adaro di tengah fluktuasi harga dan kenaikan biaya. 

"Walaupun ada tantangan-tantangan ini, kami berhasil mencatat margin yang sehat dengan menghasilkan laba inti USD1,024 miliar," kata dia dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Adapun turunnya kinerja perseroan akibat terkoreksinya harga batu bara, dengan harga jual rata-rata (ASP) susut 18%.  

Selain itu, beban pokok pendapatan meningkat 34% yoy menjadi USD2,03 miliar, terutama karena biaya royalti PT Adaro Indonesia (AI) yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu, akibat naiknya biaya bahan bakar sebesar 13%, seiring kenaikan konsumsi bahan bakar sekitar 17%.

Pengupasan lapisan penutup mencapai 129,83 juta bcm, atau naik 27%. Nisbah kupas tercatat 3,89x, atau naik 7% dari periode yang sama tahun lalu. Biaya kas batu bara per ton (tidak termasuk royalti) juga naik 23%.

Beban usaha pada enam bulan pertama tahun ini juga melonjak 68% mejadi UD241 juta. Ini terutama karena pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan pendapatan pemerintah daerah yang masih harus dibayar, cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah, dan kenaikan beban penjualan dan pemasaran. 

Kenaikan pada beban penjualan dan pemasaran sesuai dengan kenaikan volume penjualan.

Adapun royalti kepada pemerintah naik 67% dari USD511 juta menjadi USD853 juta, sedangkan beban pajak penghasilan turun 65% menjadi USD244 juta dari USD696 juta. 

Setelah memperoleh IUPK-KOP pada September 2022, AI menerapkan ketentuan perpajakan dan PNBP sesuai aturan yang berlaku mulai 1 Januari 2023. 

IUPK-KOP tersebut meningkatkan tarif royalti AI dari 13,5% menjadi 14% sampai 28%. Namun, pajak penghasilan badan turun dari 45% menjadi 22%. 

IUPK-KOP ini juga mengakibatkan perubahan pada bisnis AI, seperti porsi PNBP bagi pemerintah pusat dan daerah sesuai peraturan perundang-undangan. AI meliputi 75% produksi ADRO pada semester I-2023.

Meski kinerja di paruh pertama tahun ini turun, Boy Thohir menegaskan, perseroan siap mencapai target sepanjang tahun ini dengan dukungan eksekusi yang solid di masing-masing bisnis. 

"Kami juga siap untuk ambil bagian dalam inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang mendapatkan pemenuhan keuangan di bulan Mei lalu. Hal ini menekankan komitmen kami terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan di jangka panjang melalui strategi tiga pilar," tuturnya. (RNA)

SHARE