MARKET NEWS

Harga Batu Bara Terus Tertekan di Tengah Lesunya Permintaan

Rahmat Fiansyah 21/07/2025 06:00 WIB

Harga batu bara Indonesia terus tertekan akibat lesunya permintaan, terutama dari China dan India.

Harga batu bara Indonesia terus tertekan akibat lesunya permintaan, terutama dari China dan India. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Harga batu bara Indonesia terus tertekan akibat lesunya permintaan, terutama dari China dan India. Harganya saat ini dinilai hampir mendekati biaya produksi.

Berdasarkan data Argus, harga Indonesia Coal Index (ICI) per Jumat (18/7/2025), untuk ICI 1 berada di level USD97,69 per ton. Lalu untuk ICI 2 USD73,17 per ton, ICI 3 USD55,61 per ton, ICI 4 USD40,74 per ton, dan ICI 5 USD29,42 per ton.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisniawan mengatakan, harga batu bara terus melemah, jauh di bawah ekspektasinya di USD51 per ton untuk ICI 4.

"Kami menilai, pelemahan harga didorong oleh permintaan yang lebih rendah dari perkiraan, terutama dari negara utama," katanya dalam riset.

Hingga lima bulan pertama, impor batu bara China turun 7,9 persen ke 189 juta ton. Selain itu, India juga mengurangi impor batu bara di periode yang sama sebesar 7,2 persen menjadi 38 juta ton.

"Dari sisi suplai, ekspor Indonesia juga terkontraksi 8 persen pada semester I-2025, akibat kondisi cuaca yang menantang," kata Erindra.

Menurut dia, penurunan impor batu bara China karena Beijing terus mendongkrak produksi batu baranya. Produksi batu bara domestik naik 7 persen sehingga membuat cadangan dalam posisi yang tinggi.

Di tengah pelemahan harga, produsen batu bara ICI 4 juga semakin efisien akibat biaya royalti yang turun. Dia menilai, biaya produksi ICI 4 turun ke level USD40-45 per ton, bahkan ada produsen yang mempunyai biaya produksi USD35 per ton.

Erindra menilai, harga batu bara mendekati biaya produksinya, sehingga risiko penurunan harga semakin terbatas. Namun, pembalikan harga dalam jangka pendek juga sulit akibat kondisi lesunya permintaan.

BRI Danareksa Sekuritas menyematkan status NETRAL untuk sektor batu bara. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai memiliki profil bisnis yang defensif akibat diversifikasi serta memiliki dividend yield yang menarik di kisaran 8 persen.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE