MARKET NEWS

Harga CPO Anjlok 2 Persen Tertekan Ekspor Biji-bijian Ukraina

Dinar Fitra Maghiszha 18/08/2022 11:43 WIB

Harga CPO di bursa derivatif Malaysia anjlok hingga 2 persen pada Kamis (18/8). Hal itu sejalan dengan harga komoditas minyak nabati lainnya yang juga merosot.

Harga CPO Anjlok 2 Persen Tertekan Ekspor Biji-bijian Ukraina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) di bursa derivatif Malaysia anjlok hingga 2 persen pada Kamis (18/8). Hal itu sejalan dengan harga sejumlah komoditas minyak nabati lainnya yang juga merosot, seperti minyak kedelai dan bunga matahari.

Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 11:05 WIB menunjukkan harga CPO kontrak Oktober turun 2,15% di MYR4.086, sedangkan untuk pengiriman November tertekan 2,64% di MYR4.082.

Seperti diketahui, pengiriman ekspor biji-bijian dari Ukraina telah aktif berjalan ke sejumlah negara-negara di Asia. Hal ini meredam kekhawatiran pembatasan ekspor yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.

Diwartakan Reuters, Kamis (18/8/2022), tiga kapal yang mengangkut jagung dan minyak bunga matahari telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Rabu kemarin (27/8). Dengan demikian, jumlah kapal yang meninggalkan Ukraina di bawah kesepakatan ekspor biji-bijian yang dijamin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi 24 kapal.

Dibukanya keran ekspor dari Ukraina, maka permintaan terhadap minyak biji bunga matahari kian meningkat, yang pada akhirnya memberi sentimen terhadap harga CPO.

Harga CPO mendapat pengaruh dari pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global. Diketahui, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China juga turun 1,4%, demikian juga harga CPOnya yang merosot 2,4%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga turun 0,23%.

Lebih jauh, penurunan harga juga mengikuti katalis dari anjloknya harga minyak mentah. Menyusul adanya peningkatan produksi dari Rusia dan kekhawatiran terkait resesi global yang membebani permintaan di masa mendatang.

(FRI)

SHARE