MARKET NEWS

Harga CPO dalam Fase Uptrend Jangka Pendek, Begini Proyeksi Saham JAWA

Kunthi Fahmar Sandy 18/06/2025 06:46 WIB

Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) saat ini diperkirakan berada dalam fase uptrend jangka pendek.

Harga CPO dalam Fase Uptrend Jangka Pendek, Begini Proyeksi Saham JAWA (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) saat ini diperkirakan berada dalam fase uptrend jangka pendek.

Sementara itu, untuk produksi minyak kelapa sawit diperkirakan meningkat hingga September setelah tumbuh selama tiga bulan berturut-turut pada Mei, didukung oleh cuaca yang menguntungkan dan upaya penanaman kembali yang terus berlangsung. Namun, tekanan ke bawah sebagian teratasi oleh tanda-tanda permintaan ekspor yang kuat.

Head of Research MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, dengan berada di dalam fase uptrend, kenaikan harga CPO akan memberikan efek positif ke beberapa emiten sawit, salah satunya PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA).

Menurut pria yang akrab disapa Didit ini, investor dapat Buy if Break dengan support di level Rp171, dan resistancenya ada di level Rp190. Sedangkan, targetnya ada di level rentang Rp200 hingga Rp212 per saham.

“Saat ini untuk emiten-emiten CPO kami perkirakan dapat untuk investasi dalam jangka pendek terlebih dahulu, karena melihat pergerakannya dalam beberapa waktu belakangan ini cenderung konsolidasi,” kata Herditya dalam risetnya Rabu (18/6/2025).

Selain itu, Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengungkapkan, jika dilihat secara overall kinerja keuangan JAWA di sepanjang kuartal 1-2025 membukukan hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya di mana mampu mencatatkan keuntungan Rp21,6 miliar dibandingkan kuartal 1-24 yang tercatat rugi. 

Kondisi ini memperlihatkan adanya kenaikan penjualan dari komoditas utama perseroan, yaitu minyak sawit.

“Imbas dari peningkatan harga di sepanjang 2024 yang berlanjut ke kuartal 1-2025 serta peningkatan volume jual tampaknya turut berimbas positif pada kinerja JAWA. Ke depannya, tentu diharapkan Harga dari CPO dapat terjaga dengan baik sehingga dapat berimbas positif pada kinerja JAWA,” tutur Reza.

Ia menambahkan, untuk sektor CPO ini sendiri memang pergerakan kinerja dari para emitennya tergantung dari fluktuasi dan permintaan akan CPO di pasaran. Tentunya ini dapat mempengaruhi pergerakan Harga saham dari para emiten CPO yang juga akan fluktuatif dengan adanya perubahan harga dan sentimen di industri CPO.

“Selain harga, sentimen tambahan semisal dari kebijakan pemerintah kita terhadap pengembangan bio diesel hingga sentimen luar baik itu dari imbas pergerakan Harga komoditas maupun sentimen demand CPO seperti adanya entry barrier terhadap produk CPO di sejumlah negara turut mempengaruhi harga CPO itu dan bisa jadi juga akan mempengaruhi pergerakan saham-saham CPO,” kata dia.

Reza melanjutkan, untuk investasi jangka panjang ini yang perlu dilihat outlook dari CPO itu sendiri. Jika dilihat dari sisi kebutuhan maka harusnya produk CPO ini kan olahannya banyak ya bisa ke industri ritel, consumer, maupun kosmetik dan lainnya.

“Akan tetapi, pergerakan harga komoditas CPO juga berfluktuatif mengikuti sentiment yang ada yang mana ini juga akan mempengaruhi pergerakan harga saham-saham komoditas. Ini yang perlu kita sesuaikan ketika berinvestasi di saham-saham CPO sehingga sifatnya situasional,” ujar Reza.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE