MARKET NEWS

Harga CPO Diproyeksi Anjlok di 2023, Begini Prospek Saham AALI dan LSIP

Fiki Ariyanti 09/06/2023 18:30 WIB

Harga rata-rata CPO diperkirakan akan turun dan berada di kisaran MYR3.500 per ton di 2023.

Harga CPO Diproyeksi Anjlok di 2023, Begini Prospek Saham AALI dan LSIP (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kinerja ekspor minyak kelapa sawit mentah atau CPO Indonesia dan Malaysia tengah mengalami penurunan ke India. Negeri Bollywood itu merupakan pembeli CPO terbesar Indonesia setelah China. 

Analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan melihat impor CPO China meningkat pesat seiring kenaikan permintaan pasca pandemi Covid-19. 

"Kami memperkirakan harga rata-rata CPO akan berada di kisaran MYR3.500 per ton di 2023 atau turun dari tahun sebelumnya MYR5.167 per ton," kata dia dalam risetnya, Jakarta, Jumat (9/8/2023).

Sentimen yang mengakibatkan penurunan harga CPO, dijelaskan Felix antara lain, potensi peningkatan produksi osybean dari benua Amerika yang mendorong adanya shifting permintaan vegoil dari India seiring murahnya soybean oil.

Selain itu, permasalahan impor sawit dari wilayah Uni Eropa terkait isu lingkungan, serta adanya El Nino yang berpeluang menekan produksi 2023. 

"Kemunculan kembali El Nino yang tidak biasa setelah selama tiga tahun berturut-turut terjadi La Nina, menjadi pertanda buruk bagi produksi minyak sawit tahun depan di Indonesia dan Malaysia, dua produsen CPO terbesar," papar Felix. 

"Hal tersebut dapat menjadi faktor utama penurunan produksi CPO di Malaysia sekitar 1-3 juta ton dan Indonesia kurang dari 10% dari total produksi di tahun ini," dia menambahkan. 

Oleh karena itu, Felix merekomendasikan Neutral untuk sektor plantation dengan top pick AALI. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi pada penurunan harga rata-rata CPO menjadi MYR3.500 per ton.

"Sejalan dengan hal ini, kami merekomendasikan Hold untuk AALI dengan target harga Rp8.000 (implied EV/Ton 13,01x di 2023F) berdasarkan -1x std EV/Ton band 5 tahun," terangnya. 

Selain itu, Felix juga merekomendasikan Hold untuk LSIP dengan target harga Rp1.100 (implied EV/Ton 0,7x di 2023F) berdasarkan valuasi -1x standar deviasi rata-rata EV/Ton 5 tahun.

(FAY) 

SHARE