Harga CPO Mendaki, Didorong Kekhawatiran Output Indonesia
Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Senin (17/11/2025), melanjutkan kenaikan untuk hari ketiga.
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Senin (17/11/2025), melanjutkan kenaikan untuk hari ketiga, didorong pelemahan ringgit dan proyeksi bullish dari sejumlah analis industri terkemuka.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange bertambah 0,31 persen, menjadi MYR4.158 per ton pada jeda tengah hari.
Menurut seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, kontrak tersebut mendapat dukungan setelah paparan bernada optimistis dalam Indonesia Palm Oil Conference pekan lalu.
Mengutip Reuters, para analis menilai harga minyak sawit berpotensi naik dalam beberapa bulan ke depan di tengah ketidakpastian akibat kebijakan penyitaan lahan dan rencana biodiesel Indonesia sebagai produsen terbesar.
Sementara itu, ringgit, mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,41 persen terhadap dolar, membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
Kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian naik 0,14 persen, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 0,25 persen. Harga minyak kedela di Chicago Board of Trade juga meningkat 0,22 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global.
Cargo surveyor Intertek Testing Services (ITS) memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 November turun 15,5 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, estimasi ekspor versi AmSpec Agri Malaysia diperkirakan dirilis pada hari ini.
Harga minyak mentah melemah pada awal perdagangan Asia, menghapus kenaikan pekan lalu, setelah aktivitas pengiriman kembali dibuka di pelabuhan ekspor utama Rusia, Novorossiysk, menyusul penangguhan dua hari akibat serangan Ukraina.
Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel. (Aldo Fernando)