MARKET NEWS

Harga CPO Menguat Didukung Pulihnya Permintaan, Akhiri Tren Turun Dua Pekan

TIM RISET IDX CHANNEL 08/08/2025 16:03 WIB

Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Jumat (8/8/2025) dan berpotensi mengakhiri tren pelemahan dua pekan berturut-turut.

Harga CPO Menguat Didukung Pulihnya Permintaan, Akhiri Tren Turun Dua Pekan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Jumat (8/8/2025) dan berpotensi mengakhiri tren pelemahan dua pekan berturut-turut, seiring ekspektasi pasar terhadap meningkatnya permintaan dari negara-negara utama pada Agustus.

Kontrak acuan (futures) CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,99 persen, menjadi MYR4.282 per ton saat jeda perdagangan siang. Secara mingguan, kontrak CPO telah naik 0,92 persen.

“Beberapa permintaan tampaknya mulai kembali pada Agustus, baik untuk produk minyak sawit mentah maupun yang telah diolah,” ujar Direktur di perusahaan pialang Pelindung Bestari, Paramalingam Supramaniam, dikutip Reuters.

“Secara keseluruhan, saya percaya permintaan di Agustus akan sedikit lebih tinggi dibanding Juli,” imbuh Supramaniam.

Survei kargo diperkirakan merilis estimasi ekspor periode 1–10 Agustus pada Senin pekan depan.

Di bursa Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif turun 0,12 persen, sementara kontrak minyak sawitnya naik 0,65 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga terkoreksi 0,15 persen.

Harga minyak sawit global cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati lainnya, mengingat persaingan yang ketat untuk merebut pangsa pasar global.

Sementara itu, harga minyak mentah bergerak mendatar pada sesi Asia pagi, namun bersiap mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, di tengah kekhawatiran investor terhadap dampak ekonomi global dari tarif baru yang berlaku sejak Kamis.

Futures minyak mentah yang lebih lemah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.

Ringgit Malaysia, mata uang utama dalam perdagangan minyak sawit, terdepresiasi 0,07 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga membuat komoditas ini menjadi sedikit lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Di Indonesia, produsen minyak sawit terbesar dunia, konsumsi biodiesel tetap tinggi, ditopang oleh kebijakan pencampuran 50 persen yang berlaku.

Namun, potensi kenaikan harga tertahan oleh kekhawatiran atas peningkatan pasokan, karena produksi biasanya mencapai puncaknya pada Oktober. Sebuah asosiasi industri menyatakan bahwa produksi minyak sawit mentah naik 9,0 persen secara bulanan pada Juli.

Pelaku pasar juga berhati-hati menjelang rilis data bulanan dari Malaysian Palm Oil Board pekan depan.

Menurut proyeksi Reuters, stok minyak sawit Malaysia pada Juli diperkirakan naik untuk bulan kelima berturut-turut dan mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, ekspor diperkirakan tumbuh 3,2 persen, namun tetap tertekan oleh persaingan ketat dari harga diskon yang ditawarkan oleh Indonesia. (Aldo Fernando)

>
SHARE