MARKET NEWS

Harga CPO Menguat, Pasar Cermati Permintaan India dan China

TIM RISET IDX CHANNEL 05/03/2025 16:20 WIB

Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada Rabu (5/3/2025) setelah anjlok dalam dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga CPO Menguat, Pasar Cermati Permintaan India dan China. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada Rabu (5/3/2025) setelah anjlok dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu aksi beli oleh sebagian pelaku pasar setelah harga mencapai level terendah dalam sebulan terakhir.

Menurut data pasar, hingga pukul 16.15 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO menguat 1,66 persen ke level MYR4.420 per ton.

Reuters memperkirakan stok CPO Malaysia berpotensi turun ke level terendah dalam hampir tiga tahun akibat gangguan produksi yang disebabkan banjir.

Mengutip Trading Economics, di India, sebagai importir terbesar, impor CPO melonjak 36 persen pada Februari dibandingkan bulan sebelumnya, setelah pada Januari mencapai level terendah sejak Maret 2011.

Sementara itu, di China, Perdana Menteri Li Qiang menyatakan dalam pertemuan parlemen tahunan bahwa Beijing akan mendorong permintaan domestik tahun ini dengan meningkatkan belanja fiskal.

Pemerintah juga menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 di kisaran 5 persen, sejalan dengan tahun sebelumnya, meski masih diwarnai ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.

Namun, potensi kenaikan harga CPO dibatasi kekhawatiran atas perlambatan permintaan setelah Maret, terutama usai berakhirnya Ramadan.

Trader minyak sawit David Ng memperkirakan, harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives cenderung melemah pekan ini, mengikuti kinerja ekspor yang lesu.

Perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia melaporkan ekspor produk minyak sawit Malaysia turun 8,5 persen pada Februari menjadi 1.009.634 ton dari 1.103.496 ton pada Januari.

Sementara itu, lembaga survei kargo Intertek Testing Services mencatat ekspor turun 11 persen menjadi 1.061.765 metrik ton dari 1.192.328 metrik ton pada bulan sebelumnya.

"Kami memperkirakan harga bergerak di kisaran MYR4.450 hingga MYR4.700 [pekan ini]," kata Ng kepada Bernama.

Sementara itu, trader senior Interband Group of Companies Jim Teh mengatakan sebagian besar analis dalam konferensi minyak sawit baru-baru ini memperkirakan harga masih tertekan akibat aksi ambil untung.

"Meski demikian, permintaan diperkirakan tetap kuat, terutama dari negara-negara mayoritas muslim menjelang perayaan Idulfitri," ujarnya. (Aldo Fernando)

SHARE