MARKET NEWS

Harga CPO Naik dalam Sepekan, Meski Minyak Saingan Melemah

TIM RISET IDX CHANNEL 06/07/2025 13:30 WIB

Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia ditutup melemah pada Jumat (4/7/2025), tertekan oleh pelemahan harga minyak nabati pesaing.

Harga CPO Naik dalam Sepekan, Meski Minyak Saingan Melemah. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia ditutup melemah pada Jumat (4/7/2025), tertekan oleh pelemahan harga minyak nabati pesaing di pasar Chicago dan Dalian, serta aksi ambil untung.

Meski begitu, CPO masih mencatat kenaikan mingguan ketujuh dalam delapan pekan terakhir.

Kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives turun 0,71 persen, menjadi MYR4.062 per ton saat penutupan. Sepanjang pekan ini, kontrak tersebut naik 1,27 persen.

Trader di perusahaan perdagangan Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur, David Ng, menjelaskan, harga minyak sawit mentah ikut melemah, mengikuti pergerakan negatif harga minyak kedelai dan minyak olein di Dalian.

“Aksi ambil untung setelah reli harga belakangan ini juga memicu tekanan di pasar,” ujarnya, dikutip Reuters.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian turun 0,95 persen, sedangkan kontrak minyak sawit di bursa yang sama melemah 0,07 persen. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) juga terkoreksi 0,96 persen.

Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati lainnya karena bersaing untuk merebut pangsa pasar minyak nabati global.

Harga minyak mentah dunia juga turun tipis setelah Iran menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian non-proliferasi nuklir, sementara negara-negara produsen utama dalam kelompok OPEC+ menyepakati kenaikan produksi akhir pekan ini.

Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.

Sementara itu, ringgit Malaysia—mata uang utama perdagangan minyak sawit—menguat 0,05 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat minyak sawit sedikit lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Menurut survei Reuters, stok minyak sawit Malaysia diperkirakan turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Juni, seiring produksi yang menurun di luar dugaan sementara permintaan ekspor tetap kuat. (Aldo Fernando)

SHARE