Harga CPO Naik di Awal Pekan, Didukung Minyak Nabati Saingan
Harga kontrak berjangka minyak sawit Malaysia kembali menguat pada Senin (14/7/2025), mengikuti kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian.
IDXChannel - Harga kontrak berjangka minyak sawit Malaysia kembali menguat pada Senin (14/7/2025), mengikuti kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian serta pergerakan harga minyak mentah dunia. Melemahnya mata uang ringgit juga turut mendukung penguatan harga.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman September di Bursa Derivatif Malaysia naik 1,17 persen ke posisi MYR4.225 per ton metrik pada pukul 15.36 WIB.
“Penguatan harga masih ditopang oleh harga minyak mentah yang tinggi, yang terus mendorong pasar minyak nabati secara global,” kata analis komoditas di broker yang berbasis di Singapura Phillip Nova, Darren Lim, dikutip Reuters.
Menurut Lim, pelemahan tipis nilai tukar ringgit juga menjaga minat beli di pasar. “Ini membuat minyak sawit Malaysia menjadi lebih kompetitif di pasar internasional,” ujarnya.
Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,25 persen, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 0,62 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai naik tipis sebesar 0,02 persen.
Harga minyak sawit sangat dipengaruhi oleh pergerakan minyak nabati saingan karena ketiganya bersaing di pasar minyak nabati global.
Di sisi lain, harga minyak mentah dunia juga naik tipis, melanjutkan kenaikan lebih dari 2 persen pada Jumat lalu. Penguatan ini terjadi seiring kekhawatiran pasar atas potensi sanksi tambahan dari AS terhadap Rusia yang dapat mengganggu pasokan global. Namun, kenaikan produksi Saudi dan ketidakpastian terkait tarif global membatasi lonjakan lebih lanjut.
Harga minyak mentah yang lebih tinggi membuat minyak sawit menjadi pilihan yang lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Ringgit Malaysia, mata uang perdagangan utama CPO, melemah tipis 0,02 persen terhadap dolar AS, menjadikan komoditas ini lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Sementara itu, data dari otoritas industri menunjukkan bahwa stok minyak sawit Malaysia pada akhir Juni naik 2,41 persen ke level tertinggi dalam 18 bulan, yakni sebesar 2,03 juta ton.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1–10 Juli diperkirakan meningkat antara 5,3 persen hingga 12 persen dibandingkan bulan sebelumnya, berdasarkan data dari Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia. (Aldo Fernando)