Harga CPO Rebound, Pasar Global Harapkan Pelonggaran Kebijakan DMO
Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan pada perdagangan sesi siang Rabu (16/3/2022).
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan pada perdagangan sesi siang Rabu (16/3/2022). Ini merupakan rebound setelah sempat turun selama empat sesi berturut-turut.
Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia hingga pukul 12:49 WIB, harga CPO kontrak Mei 2022 naik 1,15% di MYR6.203 per ton, sementara harga CPO kontrak Juni 2022 menguat 2,49% di MYR5.950 per ton.
Technical Analyst Reuters Wang Tao memprediksi harga CPO Mei 2022 dapat melambung hingga MYR6.686 per ton.
"Minyak sawit dapat melambung ke kisaran 6.548 ringgit hingga 6.686 ringgit per ton," kata Wang Tao, dikutip dari Reuters, Rabu (16/3/2022).
Secara fundamental harga CPO dinilai masih bergerak fluktuatif. Produsen terbesar kedua CPO, Malaysia melaporkan ekspor produk CPO pada 1-15 Maret 2022 naik di kisaran 13,2% dan 15,6% dibandingkan periode yang sama pada Februari 2022.
Sementara Indonesia selaku raksasa produsen CPO tengah berjuang untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran, kendati stok minyak justru dilaporkan melimpah.
Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan menyesuaikan harga minyak goreng kemasan dengan 'harga keekonomian', alias harga akan mengikuti sesuai mekanisme pasar.
"Harga (minyak goreng) kemasan lain ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai daripada keekonomian, sehingga tentu kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3) lalu.
Kendati demikian, Airlangga tidak menyebutkan apakah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan akan dicabut.
Sementara itu, pemerintah merilis HET minyak sawit curah seharga Rp14.000 per liter, yang naik dari HET migor curah Februari 2022 sebesar Rp11.500 per liter.
Analis Minyak Nabati Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan pasar global sedang mengharapkan Indonesia bisa melonggarkan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 30%, sebuah kebijakan yang baru saja diteken beberapa waktu belakangan.
"Dengan demikian, maka sentimen pasar minyak sawit (DMO Indonesia) itu bakal berkurang, kata Bagani di Mumbai, dilansir Reuters, Rabu (16/3/2022). (TIA)
Sebagai perbandingan, harga minyak kedelai (soyoil) di Bursa Dalian China juga naik 1,1%, dan kontrak CPOnya juga menguat 1,6%. Sedangkan soyoil di Chicago Board of Trade menguat 0,2%. (TIA)