MARKET NEWS

Harga CPO Tertekan Peningkatan Produksi dan Lesunya Permintaan

TIM RISET IDX CHANNEL 31/07/2025 16:18 WIB

Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pada perdagangan Kamis (31/7/2025), menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.

Harga CPO Tertekan Peningkatan Produksi dan Lesunya Permintaan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pada perdagangan Kamis (31/7/2025), menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.

Tekanan datang dari pelemahan harga minyak nabati pesaing, disertai kekhawatiran atas peningkatan produksi dan lemahnya permintaan ekspor.

Kontrak acuan (futures) CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives turun 0,75 persen, ke level MYR4.245 per ton hingga pukul 15.25 WIB.

Trader di perusahaan Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur, David Ng, mengatakan, pelemahan harga minyak sawit mentah mengikuti tren penurunan harga minyak kedelai di Chicago dan minyak olein di Dalian selama sesi perdagangan Asia.

"Kekhawatiran yang terus berlanjut terkait lonjakan produksi dan lemahnya ekspor turut menekan pasar," ujarnya, dikutip Reuters.

Perusahaan survei kargo dijadwalkan merilis estimasi ekspor Juli pada hari yang sama.

Di pasar Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif turun 0,61 persen, sementara kontrak minyak sawit turun 0,51 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) tercatat melemah 0,82 persen.

Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati lain karena bersaing di pasar minyak nabati global.

Kemudian, harga minyak Brent acuan tercatat turun 0,33 persen ke level USD73 per barel. Lemahnya harga minyak mentah turut mengurangi daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.

Sementara itu, ringgit—mata uang perdagangan minyak sawit—terdepresiasi 0,35 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat harga minyak sawit lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Kementerian Perkebunan dan Komoditas Malaysia mencatat bahwa ekspor minyak sawit ke Amerika Serikat selama Januari–Mei naik 51,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 93.000 metrik ton. (Aldo Fernando)

SHARE