Harga CPO Turun, Malaysia Sebut Indonesia Bisa Rebut Pasar Global
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil mengalami penurunan pada perdagangan sesi siang hari ini.
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil mengalami penurunan pada perdagangan sesi siang hari ini.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) pada Rabu (13/4/2022) hingga pukul 13:33 WIB menunjukkan harga CPO Mei 2022 turun -0,70% di MYR6.500 per ton, sementara CPO Juni 2022 melemah -0.,69% di MYR6.134 per ton.
Koreksi harga CPO terjadi sejalan dengan tingkat ekspor yang menurun. Kendati demikian, harga di Malaysia cenderung masih fluktuatif, terbukti dari kenaikan pada sesi pagi.
Analis Sunvin Group Anilkumar Bagani menilai saat ini investor sedang fokus membaca prospek ekspor pada bulan April 2022, ketika ekspor Maret mengalami penurunan.
Angka ekspor anjlok dinilai berkat persaingan dengan Indonesia semakin ketat.
"Ekspor April akan menurun karena Indonesia kemungkinan akan merebut kembali pangsa pasar setelah aturan pembatasan ekspor dicabut," katanya, dilansir Reuters, Rabu (13/4/2022).
Sebagai informasi, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-10 April turun 20,7% (MoM), menurut data Societe Generale de SurveillanAce.
Selain sentimen ekspor, penurunan ini juga terjadi akibat koreksi harga minyak mentah (crude oil), yang membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Harga CPO global dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati sejenis karena persaingan untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Menilik harga minyak nabat sejenis, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China naik 0,6%, sementara kontrak CPOnya juga menguat 2,3%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun -0,2%.
(NDA)