MARKET NEWS

Harga CPO Turun Tipis, Pasar Respons Data Ekspor

TIM RISET IDX CHANNEL 17/07/2025 16:40 WIB

Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pada Kamis (17/7/2025), menghapus kenaikan dari hari sebelumnya akibat aksi ambil untung.

Harga CPO Turun Tipis, Pasar Respons Data Ekspor. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pada Kamis (17/7/2025), menghapus kenaikan dari hari sebelumnya akibat aksi ambil untung menyusul laporan ekspor yang melemah pada periode 1–15 Juli 2025.

Kontrak acuan (futures) CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives turun 0,17 persen ke posisi MYR4.217 per ton pada perdagangan Kamis sore.

“Pasar mengambil untung setelah kabar pelemahan ekspor, meskipun harga minyak sawit di Dalian dan minyak kedelai di Chicago masih mendukung,” ujar seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, dikutip Reuters.

Data dari perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia menunjukkan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1–15 Juli turun 5,3 persen dibanding periode 1–15 Juni. Sementara itu, surveyor kargo Intertek Testing Services melaporkan penurunan sebesar 6,2 persen.

Di sisi lain, pemerintah Malaysia menaikkan harga acuan CPO untuk Agustus, yang berdampak pada kenaikan bea ekspor dari 8,5 persen di Juli menjadi 9 persen.

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) naik 0,16 persen. Kontrak soyoil teraktif di Dalian bertambah 0,3 persen, sementara kontrak minyak sawitnya justru turun 0,83 persen.

Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global minyak nabati.

Sementara itu, konsumsi biodiesel Indonesia telah mencapai 7,42 juta kiloliter hingga 16 Juli, setara 47,5 persen dari alokasi tahun 2025.

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memperkirakan pungutan ekspor dari minyak sawit tahun ini menyentuh Rp30 triliun (sekitar USD1,84 miliar), cukup untuk membiayai program mandatori biodiesel nasional.

Nilai tukar ringgit, mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,07 persen terhadap dolar AS, membuat komoditas ini sedikit lebih murah bagi pemegang mata uang asing. (Aldo Fernando)

SHARE