MARKET NEWS

Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

TIM RISET IDX CHANNEL 02/09/2025 07:07 WIB

Harga emas dunia menembus level tertinggi dalam lebih dari empat bulan pada Senin (1/9/2025), hanya sekitar USD24 di bawah rekor sepanjang masa.

Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia menembus level tertinggi dalam lebih dari empat bulan pada Senin (1/9/2025), hanya sekitar USD24 di bawah rekor sepanjang masa (ATH).

Kenaikan ini didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) dan pelemahan dolar. Sementara itu, harga perak berhasil menembus USD40 per troy ons untuk pertama kalinya sejak 2011.

Harga emas di pasar spot (XAU/USD) naik 0,84 persen ke USD3.476,36 per troy ons, level tertinggi sejak 22 April ketika sempat menyentuh rekor USD3.500,05.

Perak di pasar spot melonjak 2,6 persen menjadi USD40,69 per troy ons, level tertinggi sejak September 2011. Perdagangan di pasar AS sendiri tutup pada Senin karena libur Hari Buruh.

Indeks dolar berada di posisi terendah sejak 28 Juli terhadap sekeranjang mata uang, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

“Emas, terutama perak, melanjutkan reli kuat sejak Jumat, didukung inflasi AS yang masih tinggi, melemahnya sentimen konsumen, ekspektasi pemangkasan suku bunga, serta kekhawatiran terhadap independensi The Fed,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen, dikutip Reuters.

Data Jumat lalu menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,2 persen secara bulanan dan 2,6 persen secara tahunan, sesuai perkiraan pasar.

“Perak bergerak naik merespons ekspektasi suku bunga lebih rendah, sementara pasar dengan pasokan ketat ikut menjaga tren penguatan,” ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer.

Dalam unggahan media sosial pekan lalu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly kembali menyuarakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga dengan alasan risiko di pasar tenaga kerja.

“Pasar menunggu laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat, dengan harapan data ini memungkinkan The Fed kembali memangkas suku bunga mulai September, sehingga mendukung permintaan investasi,” kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Survei Reuters memperkirakan non-farm payrolls (lapangan kerja non-pertanian) AS Agustus bertambah 78.000, dibandingkan 73.000 pada Juli.

Emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, biasanya tampil baik dalam kondisi suku bunga rendah.

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Minggu menyatakan pemerintahan Presiden Donald Trump masih melanjutkan pembicaraan dagang dengan mitra meski pengadilan AS memutuskan sebagian besar tarif dianggap ilegal. (Aldo Fernando)

SHARE