MARKET NEWS

Harga Emas Dunia Berpotensi Loyo di Pekan Ini?

TIM RISET IDX CHANNEL 09/09/2024 07:14 WIB

arga emas turun pada Jumat (6/9/2024) lalu, meskipun imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) jatuh dan dolar stabil.

Harga Emas Dunia Berpotensi Loyo di Pekan Ini? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas turun pada Jumat (6/9/2024) lalu, meskipun imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) jatuh dan dolar stabil setelah laporan menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam seiring melambatnya ekonomi negara tersebut.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 0,76 persen ke USD2.497,56 per troy ons pada Jumat. Dalam sepekan, emas turun tipis 0,23 persen.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, pada Jumat, negara tersebut menambah 142.000 pekerjaan baru bulan lalu, naik dari 114.000 pada Juli, tetapi masih di bawah perkiraan kenaikan 161.000 pekerjaan, menurut Marketwatch.

Sementara, tingkat pengangguran AS turun menjadi 4,2 persen dari 4,3 persen sebulan sebelumnya.

Laporan ini adalah yang terbaru yang menunjukkan pasar tenaga kerja melambat lebih dari perkiraan akibat tekanan suku bunga yang mencapai level tertinggi dalam 23 tahun.

Komite kebijakan Federal Reserve (The Fed) akan bertemu akhir bulan ini, dengan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin yang hampir pasti, meskipun ada tekanan untuk memotong hingga 50 basis poin.

Alat CME Fedwatch saat ini menunjukkan kemungkinan 55 persen untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin dan 45 persen untuk pemotongan 50 basis poin.

Prospek Pekan Ini

Survei Kitco News Weekly Gold terbaru menunjukkan pandangan pesimistis dari para ahli industri tentang prospek jangka pendek emas, sementara sentimen positif investor ritel hampir tidak berubah dari pekan sebelumnya.

Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com, mengatakan harga emas Desember kemungkinan akan bergerak lebih rendah minggu depan menjelang pertemuan rapat FOMC The Fed AS.

Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, juga pesimis, menyatakan emas akan menghadapi resistansi di level USD2.550 dalam jangka pendek, tetapi akan naik kembali dengan siklus pemotongan suku bunga berturut-turut.

Sebaliknya, Adrian Day dari Adrian Day Asset Management optimis emas akan naik menjelang pertemuan Fed karena data pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Namun, dia memperingatkan, ekspektasi pemotongan suku bunga yang besar mungkin terlalu tinggi, yang bisa mengecewakan pasar.

Mark Leibovit, penerbit VR Metals/Resource Letter, dan Kevin Grady, Presiden Phoenix Futures and Options, menyebut, emas dapat terkoreksi dalam jangka pendek.

Grady mencatat, ekspektasi pasar terhadap pemotongan 50 basis poin oleh Fed dapat mengguncang pasar emas dan saham, tetapi menegaskan bahwa langkah tersebut akan tepat dan tidak mencerminkan kepanikan.

Survei Kitco menunjukkan 50 persen analis memperkirakan harga emas turun pekan ini, sementara 29 persen melihat kenaikan, dan 21 persen memprediksi pergerakan sideways. Di sisi lain, 57 persen investor ritel masih optimis harga emas akan naik, 16 persen memperkirakan penurunan, dan 27 persen melihat konsolidasi harga. (Aldo Fernando)

SHARE