Harga Emas Dunia Terus Cetak Rekor Pekan Ini, Melonjak 6 Persen
Harga emas dunia mengukir rekor tertinggi baru sepanjang pekan, kendati mengalami aksi ambil untung pada Jumat (17/10/2025) lalu.
IDXChannel – Harga emas dunia mengukir rekor tertinggi baru sepanjang pekan, kendati mengalami aksi ambil untung pada Jumat (17/10/2025) lalu.
Harga emas turun tajam pada Jumat setelah sempat menembus rekor di atas USD4.300 per ons, tertekan oleh penguatan dolar dan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa tarif ‘skala penuh’ terhadap China tidak akan berkelanjutan.
Harga emas spot (XAU/USD) turun 1,67 persen menjadi USD4.253,97 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi USD4.380,99.
Logam mulia ini menembus level USD4.300 per ons untuk pertama kalinya pada Kamis, dan membukukan kenaikan mingguan hampir 6 persen, tepatnya 5,91 persen.
Pada awal sesi Jumat, emas bahkan sempat berada di jalur menuju kenaikan mingguan terbesar sejak September 2008, ketika runtuhnya Lehman Brothers memicu krisis keuangan global.
“Saya kira nada Trump yang lebih berdamai sejak pengumuman awal tarif 100 persen membuat perdagangan emas sedikit kehilangan panas,” kata trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.
Trump pada Jumat juga mengonfirmasi pertemuan dengan Presiden China, yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terkait konflik dagang antara kedua negara.
Sebagai aset lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian, harga emas telah melesat lebih dari 62 persen sepanjang tahun ini.
Lonjakan itu ditopang oleh ketegangan geopolitik, pembelian oleh bank sentral, pergeseran dari dolar, serta aliran dana kuat ke reksa dana berbasis emas. Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed turut mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
“Kami memperkirakan harga emas rata-rata USD4.488 pada 2026, dengan potensi kenaikan lebih lanjut dari faktor struktural yang menopang pasar,” ujar Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank, Suki Cooper.
Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada Oktober dan satu kali lagi pada Desember.
HSBC juga menaikkan proyeksi harga rata-rata emas 2025 sebesar USD100 menjadi USD3.455 per ons, dan memproyeksikan harga bisa menyentuh USD5.000 per ons pada 2026.
Sementara itu, permintaan emas fisik di Asia tetap kuat meski harga mencetak rekor baru. Di India, premi emas bahkan mencapai level tertinggi dalam satu dekade menjelang musim festival.
Harga perak spot merosot 4,29 persen ke USD51,91 per ons pada Jumat, setelah sempat menorehkan rekor USD54,48. Meski demikian, logam ini tetap menguat 3,25 persen sepanjang pekan. (Aldo Fernando)